Kamis 23 Nov 2017 19:22 WIB

Bahaya Diabetes Gestasional pada Ibu Hamil

Rep: Dessy Susilawati/ Red: Yudha Manggala P Putra
Ilustrasi.
Foto: ROL/Fakhtar Khairon Lubis
Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Angka kejadian diabetes terus meningkat di seluruh dunia. Menurut data International Diabetes Federation, hingga saat ini sebanyak 199 juta wanita di seluruh dunia menderita diabetes.

Angka ini diproyeksikan akan meningkat hingga 313 juta wanita di tahun 2040. Diabetes menjadi penyebab kematian nomor 9 pada wanita di seluruh dunia. Adapun jumlah kematian wanita akibat diabetes sebesar 2,1 juta jiwa setiap tahunnya.

Tren diabetes tidak hanya diderita oleh kelompok usia tua, namun sudah bergeser ke kelompok usia muda dan produktif. Akibat dari pergeseran ini semakin banyak wanita berusia reproduktif yang mengidap diabetes. Hingga saat ini, 2 dari 5 wanita berusia reproduktif menderita diabetes, dengan jumlah mencapai lebih dari 60 juta wanita di seluruh dunia.

Wanita penderita diabetes umumnya sulit hamil atau mengalami kesulitan selama proses persalinan. Jika tidak didukung dengan perencanaan pre-konsepsi, diabetes dapat menyebabkan mordibitas dan mortalitas pada ibu dan bayi.

Selain diabetes tipe 1 dan tipe 2, diabetes gestasional juga secara unik memengaruhi wanita pada masa kehamilan. Berdasarkan riset International Diabetes Federation, 90 persen kasus diabetes pada wanita hamil merupakan kasus diabetes gestasional.

"Diabetes gestasional sangat berbahaya karena menjadi penyebab utama dalam kasus kematian ibu dan bayi serta menimbulkan komplikasi serius pada proses persalinan," jelas dr. H. Mohamad Subuh, MPPM selaku Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Kamis (23/11).

Data Lancet 2011, sebanyak 3 juta bayi lahir mati setiap tahunnya akibat diabetes gestasional. Kehamilan yang disertai dengan diabetes gestasional juga berisiko menyebabkan kematian ibu hingga 4 kali lipat. Ibu hamil penderita diabetes gestasional umumnya mengalami komplikasi saat proses persalinan dan cenderung melahirkan bayi dengan berat badan berlebih, atau melahirkan bayi prematur atau cacat fisik.

Meskipun diabetes gestasional merupakan fenomena yang bersifat sementara, lebih dari 50 persen wanita hamil dengan diabetes gestasional rentan menderita diabetes tipe 2. Fase perkembangan diabetes gestasional menuju diabetes tipe 2 umumya terjadi 5-10 tahun setelah melahirkan . Tidak hanya itu, bayi dari wanita yang menderita diabetes gestasional juga berisiko tinggi mengalami diabetes tipe 2, kelebihan berat badan dan obesitas saat menginjak usia anak-anak dan remaja.

Meski begitu, perkembangan fase diabetes gestasional menuju diabetes tipe 2 sebagian besar dapat dicegah dengan perubahan gaya hidup. Salah satu upaya pemerintah, kata dia dilakukan melalui Germas (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat). Gerakan ini mengusung tiga aktivitas utama yaitu peningkatan aktivitas fisik, peningkatan pembudayaan konsumsi sayur dan buah, serta deteksi dini faktor risiko PTM/skrining kesehatan berkala untuk menyaring kasus diabetes secara dini, serta kemudahan bagi masyarakat dalam mengakses layanan kesehatan untuk memutus kejadian penyakit diabetes.

Selain itu, pemerintah telah menjalankan program pengendalian diabetes berupa Pendekatan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS PK) untuk mendeteksi obesitas di tingkat keluarga yang berpotensi menjadi diabetes. SPM (Standar Pelayanan Minimal) Kesehatan Kabupaten/Kota untuk mendukung program deteksi dini pada usia produktif, yaitu skrining usia produktif untuk faktor risiko penyakit tidak menular termasuk diabetes.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement