Rabu 27 Sep 2017 16:13 WIB

Kenali Bahaya Gejala Kanker Payudara Langka

Rep: Novita Intan/ Red: Indira Rezkisari
Deteksi Kanker Payudara
Foto: AP
Deteksi Kanker Payudara

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kanker payudara merupakan salah satu jenis kanker yang cukup menakutkan bagi seorang wanita, setelah kanker serviks. Setiap wanita harus mengetahui tanda-tanda kanker payudara.

Seperti dilansir dari laman Reader's Digest, benjolan pada payudara dan sekitarnya merupakan salah satu tanda dari gejala kanker payudara. Nyatanya, kanker payudara dapat hadir dalam beberapa cara berbeda.

Hal itu menimpa Jennifer Cordts yang terkena kanker payudara langka. Pada 2015, Jennifer melihat ruam atau noda merah di payudara kirinya. Ia pun melakukan mamogram. Namun, dokter menyatakan bahwa hasilnya adalah normal.

"Kelihatannya seperti terbakar sinar matahari, tapi lalu mammogram agar aman. Tesnya kembali normal. Saya diberitahu, cukup gila, kalau saya memakai bra terlalu kecil tapi ruam tidak hilang," katanya dalam sebuah wawancara dengan stasiun berita Dallas-Fort Worth WFAA.

Ia juga tidak memiliki benjolan atau tumor, dan darahnya tampak baik-baik saja. Jadi dokter menyatakan tidak ada yang perlu dikhawatirkan terhadap ruam tersebut.

Suatu malam, Cordts mencari gejala yang dideritanya di internet. Ia pun sangat terkejut, hal pertama yang muncul adalah kanker payudara inflamasi (IBC), jenis kanker payudara langka yang tumbuh di pembuluh getah bening yang menghalangi bagian ini dari waktu ke waktu.

"Saya sangat ketakutan, dan langsung merasa tidak nyaman," kata Cordts.

Tak berselang lama, Cordts pun langsung menjalani biopsi, dan ketakutannya dikonfirmasi. Ya, ternyata mamogram tidak dapat melihat kelainan ini.

Sementara itu, hasil biopsinya menunjukkan bahwa dia menderita kanker payudara inflamasi stadium empat.

Kanker ini cukup langka, sehingga kemungkinan dokter belum pernah melihatnya sebelumnya. Jenis kanker ini agresif dan langka, itu membuat satu sampai lima persen dari semua diagnosis kanker payudara, menurut National Cancer Institute.

Tapi sulit untuk menangkap dengan mammogram atau ujian sendiri, karena wanita dengan IBC biasanya tidak mengembangkan benjolan atau tumor seperti pasien kanker payudara lainnya.

"Sebagai gantinya, IBC, sel kanker menyusup ke kulit dan pembuluh getah bening payudara," Dr. Marleen Meyers, seorang ahli onkologi medis di Pusat Kanker Perlmutter NYU.

Selain pembengkakan dan kemerahan, gejala IBC lainnya meliputi kulit yang bergerigi, pertumbuhan payudara cepat, nyeri payudara atau nyeri tekan, atau puting susu terbalik. Jika Anda melihat sesuatu yang tidak biasa di payudara Anda termasuk gejala-gejala ini, Meyers merekomendasikan segera ke dokter.

National Cancer Institute mencatat bahwa wanita yang didiagnosis dengan IBC biasanya tidak hidup selama wanita dengan jenis kanker payudara lainnya, namun setiap prognosis pasien masing-masing berbeda.

Saat ini, menurut dokter dia hanya memiliki waktu antara tiga sampai lima tahun untuk bertahan hidup, dan menerima perawatan untuk memperlambat penyebaran kankernya. Setiap tiga bulan dia pergi ke rumah sakit untuk mencari tahu apakah kankernya semakin tumbuh atau menyebar.

Hidupnya pun saat ini benar-benar didedikasikan untuk membuat kenangan, dan kenyataan bahwa kanker ini akan membunuhnya kapan saja.

Berdasarkan pengalaman tersebut, Cordts memutuskan untuk mulai berbagi cerita, dan menunjukkan foto ruam yang mengingatkannya pada kankernya. Itu dilakukannya agar tidak ada perempuan lain yang tertipu dengan ruam tersebut, sehingga mereka bisa segera memeriksakan diri ke dokter.

"Saya benar-benar ingin seseorang langsung pergi ke rumah sakit saat mereka melihat memiliki kemerahan di payudaranya. Saya menyarankan untuk tidak memeriksakan dengan mamogram saja, mintalah lebih banyak tes," tutup dia

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement