Kamis 17 Aug 2017 06:16 WIB

Begini Dampak Bila Anak tak Imunisasi MR

Rep: Desy Susilawati/ Red: Indira Rezkisari
Petugas kesehatan menyiapkan vaksin Measles Rubella (MR) yang akan disuntikkan kepada siswa saat Kampanye Imunisasi Campak dan MR di SMPN 9, Bandung, Jawa Barat, Selasa (1/8).
Foto: Antara/Fahrul Jayadiputra
Petugas kesehatan menyiapkan vaksin Measles Rubella (MR) yang akan disuntikkan kepada siswa saat Kampanye Imunisasi Campak dan MR di SMPN 9, Bandung, Jawa Barat, Selasa (1/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah masih terus menggalakkan mengenai imunisasi pada anak. Yang sedang gencar saat ini adalah imunisasi Measles Rubella (MR). Imunisasi ini diberikan kepada anak-anak dengan tujuan mengeliminasi penyakit campak dan mengendalikan rubella.

Ahli neurologi, Dr dr Irawan Magunatmadja, SpA(K) menjelaskan virus campak kalau mengenai anak sehat bisa timbulkan  penyakit ringan seperti ruam, merah-merah. Namun bisa berdampak pada penyakit yang Lebih berat yaitu pneumonia atau radang paru-paru bahkan bisa meninggal. Mereka juga mengalami hal lebih berat lagi seperti kejang-kejang dan mengalami kelumpuhan yang berujung pada kematian. Sekalipun selamat mereka mengalami komplikasi. Perkembangan anak menjadi tidak baik sehingga menjadi beban bagi orang tua.

Sementara itu virus rubella bila mengenai anak akan berdampak pula. Kalau ringan hanya merah-merah biasa. Tapi jika mengenai ibu hamil maka bayinya akan menderita. Pertama kelainan otak, kedua kelainan di bagian penglihatan mengakibatkan anak bisa buta. Ketiga kelainan di pendengaran anak menjadi tuli. Dan keempat jantung anak bisa alami kebocoran. "Nah karena syndorme rubella ini sangat berat, maka harus kita harus cegah," jelasnya dalam konferensi pers di Jakarta.

Cara mencegahnya dengan vaksinasi. Anak sehat dengan imunisasi. Namun ia mengakui tidak menutup kemungkjnan bahwa pasti ada gejala atau kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI). Bisa gejala ringan bisa paling berat. Ringan seperti merah-merah.

Pada kasus KIPI pada anak karena tidak ada pemeriksaan kekebalan tubuh pada anak, maka Komnas PP KIPl harus pelajari dengan baik. Data yang ada minim sehingga susah menentukan sebabnya apa.

Pihaknya juga menemukan laporan kasus bahwa anak habis diimunisasi gosong atau terbakar kulitnya (melepuh). Setelah dipelajari semua, anak ini sebenarnya sudah epilepsi sebelumnya. Seminggu sebelumnya dia dirawat dan mendapatkan obat alergi. Jadi timbul lepuh-lepuh.

"Tugas kami Komnas PP KIPI mempelajarinya. Ada data lengkap. Kadang tidak ada data-data dengan baik."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement