Ahad 13 Aug 2017 23:00 WIB

Stres Ternyata Bisa Menular, Ini Penjelasan Ilmiahnya

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Karta Raharja Ucu
Ilustrasi Stres
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Ilustrasi Stres

REPUBLIKA.CO.ID, Saat seseorang mengalami stres, kondisi kejiwaan tersebut bukan tidak mungkin menular kepada orang sekeliling. Pendiri aplikasi kesehatan dan kesejahteraan Energy Fusion Dean Griffiths mengatakan, ada penjelasan ilmiah di balik kondisi tersebut.

Ia menjelaskan, manusia bisa saling mencerminkan emosi karena apa yang disebut neuron cermin. Saat melihat orang lain melakukan suatu tindakan, neuron cermin berpendar seolah kita juga melakukan hal yang sama dan memungkinkan kita menangkap pikiran orang tersebut.

"Emosi kita menyebar melalui jaringan nirkabel neuron cermin ini, yang memungkinkan kita untuk berempati kepada orang lain," ujar Griffiths, seperti dikutip dari laman Psychologies.

Jika kita melihat jari kaki seseorang tersandung, area tertentu di otak menyala dan membuat kita seolah merasakan kesakitan sama. Bahkan, sebuah penelitian menemukan bahwa 26 persen orang menunjukkan peningkatan kadar hormon stres kortisol hanya dengan melihat seseorang yang mengalami stres.

Stres jenis ini lebih mudah menular antara pasangan kekasih dibandingkan orang asing, yakni sebesar 40 persen. Namun, tim studi mencatat 24 persen orang juga menunjukkan respons stres ketika dilakukan analisis penularan kondisi stres lewat video dengan orang asing.

Kabar baiknya, respons stres yang menular ini bisa diubah dan dikendalikan. Penelitian lain menunjukkan bahwa menciptakan pola pikir positif tentang stres berpotensi menyebabkan penurunan 23 persen efek negatif dari stres. 

"Alih-alih frustrasi pada orang-orang negatif di sekitar Anda, cobalah untuk melihatnya sebagai tantangan untuk membantu seseorang menjadi positif," ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement