Kamis 13 Jul 2017 13:51 WIB

Teknik Ini Turunkan Tingkat Gula Darah

Rep: Dwina Agustin/ Red: Esthi Maharani
Aktivitas fisik atau berolahraga dapat membantu menurunkan kadar gula dalam darah. Serta membantu menyembuhkan penyakit yang terlanjur di deritanya.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Aktivitas fisik atau berolahraga dapat membantu menurunkan kadar gula dalam darah. Serta membantu menyembuhkan penyakit yang terlanjur di deritanya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kelebihan berat badan dapat membuat stres dan memperburuk masalah kesehatan. Pelbagai jenis diet dilakukan untuk menurunkan berat badan. Namun, studi baru menyatakan jika pelatihan perhatian atau mindfulness penuh lebih efektif.

Ketika seseorang gemuk, terutama pada wanita, akan menimbulkan stres. Hal tersebut justru membuat menghilangkan bobot tubuh terasa sulit dan membuat stres kepanjangan. Penelitian yang di publikasikan jurnal Obesity menyatakan jika pelatihan mindfulness akan mengurangi stres dan dapat membantu puasa kadar gula darah berlebih.

Untuk mempelajari efek dari perhatian penuh, para periset dari Penn State University secara acak menugaskan 86 wanita gemuk untuk menerima delapan sesi mingguan dari pengurangan stres berbasis perhatian penuh perhatian (MBSR). Untuk menjalankannya mereka dibagi dua untuk diajarkan oleh seorang instruktur profesional dan pendidik kesehatan umum, yang diajarkan oleh seorang ahli diet terdaftar.

Kelompok MBSR belajar menggunakan teknik mindfulness seperti meditasi dan kesadaran akan nafas untuk merespons stres. Kelompok pendidikan kesehatan belajar tentang diet, olahraga, masalah kesehatan terkait obesitas dan manajemen stres secara umum.

Tujuan sesi tersebut bukan untuk membantu orang menurunkan berat badan, namun untuk mengurangi stres dan masalah kesehatan yang berhubungan dengan stres. Dalam hal ini, perhatian penuh bekerja lebih baik.

Setelah delapan minggu menjalani latihan dan delapan minggu latihan di rumah, skor stres yang dirasakan bagi wanita di kelompok MBSR lebih baik. Skor stres kelompok MBSR telah menurun 3,6 poin dari awal penelitian pada skala 10 poin, dibandingkan dengan hanya 1,3 poin untuk wanita dalam kelompok pendidikan kesehatan, dikutip dari Time, Kamis (13/7).

Kedua kelompok mengalami perbaikan mood, tekanan psikologis dan masalah tidur. Namun, hanya kelompok MBSR yang terlihat penurunan kadar gula darah setelah delapan minggu dari pengujian pertama.

Para periset juga menguji wanita untuk hasil kesehatan lainnya, termasuk berat badan, indeks massa tubuh, lingkar pinggang, tekanan darah, insulin puasa, kolesterol, penanda inflamasi dan tingkat hormon stres. Namun, mereka tidak melihat adanya perubahan signifikan untuk pengukuran ini, baik untuk dua kelompok tersebut.

"Jika, menurut penelitian kami, MBSR menurunkan glukosa pada orang dengan kelebihan berat badan atau obesitas, maka ini bisa menjadi alat yang efektif untuk mencegah atau mengobati diabetes tipe 2," tulis periset.

Melalui hasil tersebut, melihat hasil yang cukup baik, sebab perempuan yang terlibat dalam tes tidak diminta untuk melaporkan apa atau berapa banyak yang mereka makan. Peneliti menduga peningkatan perhatian penuh bisa membuat kelompok MBSR lebih mudah mematuhi pedoman diet dan latihan yang diberikan.

Hanya 71 persen peserta penelitian yang menyelesaikan sesi pelatihan delapan minggu, dan hanya 62 persen yang terjebak dalam penelitian selama 16 minggu. Namun, para penulis menyatakan kebanyakan orang putus untuk melanjutkan ada di kelompok pendidikan kesehatan, yangmembuktikan standar perawatan saat ini tidak efektif dan tidak menarik bagi pasien.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement