Selasa 09 May 2017 09:25 WIB

Jangan Campur Buah dan Sayur Ini

Rep: Adysha Citra R/ Red: Indira Rezkisari
Salad berisi beragam buah.
Foto: Pixabay
Salad berisi beragam buah.

REPUBLIKA.CO.ID, Konsumsi buah dan sayur sangat dianjurkan untuk menunjang pola makan sehat yang baik untuk tubuh. Akan tetapi, kombinasi buah dan sayur yang kurang tepat ternyata dapat mengurangi optimalisasi proses pencernaan.

Anda perlu mengetahui apakah buah yang Anda gunakan termasuk dalam kategori buah asam, manis atau netral. Di samping itu, ada beberapa buah dan sayur yang sebaiknya tidak dikombinasikan karena tiap buah dan sayur memiliki kecepatan tercerna yang berbeda.

Times of India mengungkapkan setidaknya ada empat hal yang perlu Anda hindari saat membuat salad buah dan sayur. Berikut ini ialah keempat tips tersebut.

Tidak Mencampur Jenis Melon dengan Buah Lain

Melon merupakan buah yang tidak cocok untuk disandingkan dengan buah lain. Kombinasi melon dengan buah lainnya akan membuat melon tidak tercerna sebaik buah-buah lain yang mendampingi. Alasannya, Melon merupakan buah yang tercerna lebih cepat dari buah lainnya karena mengandung kadar air yang tinggi. Jenis melon yang dimaksud ini ialah semangka, muskmelon, melon oranye dan melon biasa (honeydew).

Tidak Mencampur Buah Asam dengan Buah Manis

Hindari mencampur buah asam atau dengan buah manis seperti anggur dengan strawberry atau buah agak asam seperti apel, delima dan persik dengan buah manis misalnya pisang dan kismis. Mencampurkan buah asam atau agak asam dengan buah manis dapat membuat proses pencernaan menjadi tidak optimal.

Beberapa studi mengungkapkan bahwa kombinasi buah asam atau agak asam dengan buah manis dapat meningkatkan risiko mual, asidosis dan sakit kepala. Meski tak bisa dikombinasikan dengan buah manis, buah asam bisa dikombinasikan dengan buah agak asam.

Tidak Mencampur Buah dan Sayur

Mencampur buah dan sayur dalam semangkuk salad sepertinya bukan opsi yang tepat. Buah dan sayur tercerna secara berbeda, di mana buah lebih cepat tercerna dibandingkan sayur. Di sisi lain, buah juga mengandung lebih banyak gula yang dapat menghambat proses mencerna sayur.

Untuk alasan yang sama, buah jeruk dan sayuran wortel juga sebaiknya tidak dikombinasikan bersama-sama. Kombinasi keduanya dapat berisiko menimbulkan rasa mulas dan kelebihan cairan empedu.

Tidak Mencampur Zat Tepung dengan Protein Tinggi

Secara alami, hanya ada sedikit buah yang mengandung zat tepung (pati). Beberapa di antaranya ialah pisang hijau dan pisang raja. Sedangkan dari kelompok sayuran, cukup banyak yang mengandung zat tepung misalnya jagung, kentang, kacang bermata hitam dan chesnut.

Kelompok buah dan sayur tersebut sebaiknya tidak dikombinasikan dengan buah atau sayur yang tinggi protein seperti kismis, jambu biji, bayam dan brokoli. Kombinasi buah atau sayur berzat tepung dengan buah atau sayur tinggi protein akan membuat tubuh membutuhkan asam dan basa yang bersamaan untuk mencerna. Asam dibutuhkan untuk mencerna protein dan basa dibutuhkan untuk mencerna zat tepung.

Tips Mengonsumsi Buah

Saat mengonsumsi salad, sebaiknya menggunakan buah yang beragam. Jumlah ideal yang bisa digunakan ialah empat sampai enam jenis buah dalam satu waktu.

Jika menyantap protein cukup banyak di sore/malam hari, konsumsi pepaya di keesokan pagi dapat membantu pencernaan. Kandungan papain dalam pepaya dapat membantu tubuh memecah protein.

Konsumsi garam berlebih juga bisa dibantu dengan konsumsi buah keesokan paginya. Buah yang cocok dikonsumsi ialah buah kaya air seperti semangka. Konsumsi buah kaya air di pagi hari dapat mendorong keluar garam.

Terlalu banyak konsumsi karbohidrat sederhana seperti pasta juga bisa diimbangi dengan konsumsi apel di pagi hari. Karbohidrat kompleks dalam apel akan mendorong tubuh untuk bekerja lebih keras dalam memecah karbohidrat kompleks tersebut. Hal ini dapat mengurangi risiko perut kembung akibat terlalu banyak konsumsi karbohidrat sederhana seperti pasta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement