Selasa 02 May 2017 15:34 WIB

Lebih Kurus, Ini Kondisi Terbaru Arya Si Bocah Obesitas

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Esthi Maharani
Kondisi Arya setelah menjalani bedah bariatrik
Foto: Adysha Citra Ramadani / Republika
Kondisi Arya setelah menjalani bedah bariatrik

REPUBLIKA.CO.ID, Pada pertengahan 2016 lalu, kasus obesitas Arya Permana dengan bobot seberat 192 kg sempat menyita perhatian masyarakat Indonesia. Melalui pengawasan tim dokter RS Hasan Sadikin B, Arya sempat menjalani program diet ketat dan berhasil menurunkan berat badan menjadi 186 kg.

Apa kabar Arya sekarang?

Arya kini terlihat lebih segar dengan berat badan yang semakin menyusut. Keberhasilan Arya dalam menurunkan berat badan yang cukup drastis ini tak terlepas dari bedah bariatrik yang baru ia jalani di Omni Hospital Alam Sutera pada 17 April lalu sebagai bagian dari program CSR Omni Hospital Alam Sutera.

"Sebelum operasi berat badan Arya 186,4 kg. Tiga minggu setelah operasi, sekarang, 169 kg," jelas ketua tim beda bariatrik untuk Arya Permana dari Omni Hospital Alam Sutera dr Handy Wing SpB FBMS FINACS FICS saat ditemui dalam diskusi kesehatan di Omni Hospital Alam Sutera, Selasa (2/5).

Bedah bariatrik merupakan teknik operasi pengecilan dan bypass lambung sehingga dapat membantu penderita obesitas menurunkan berat badan dengan lebih optimal. Metode bedah bariatrik jauh dari gambaran menyeramkan karena dilakukan dengan teknik laparoskopi atau minimal invasif yang hanya meninggalkan 3-4 sayatan kecil berukuran kurang lebih 1 cm saja.

"Dua hari setelah operasi, Arya terlihat segar. Bisa berjalan dan bercanda," tambah Handy.

Handy mengatakan keberhasilan penurunan berat badan pada pasien obesitas tidak terletak pada bedah bariatriknya tetapi pada pola hidup yang dijalani pasien obesitas setelah proses operasi. Oleh karena itu, setelah operasi Arya perlu menjalani pola makan sehat dan pola hidup aktif.

"Tiap minggu diharapkan turun terus. Setelah satu tahun diharapkan sudah di bawah 100 kg," terang Handy.

Pada dasarnya, bedah bariatrik lebih ditujukan untuk orang dewasa. Akan tetapi, dalam kasus obesitas anak yang ekstrim seperti kasus Arya, bedah bariatrik bisa menjadi pilihan karena kondisi obesitas dapat mengancam kesehatan jika dibiarkan.

Spesialis anak dari Omni Hospital Alam Sutera dr Marlyn C Malonda SpA mengataan bedah bariatrik pada anak obesitas hanya disarankan jika terapi pengobatan lain gagal, jika anak telah melalui pubertas atau jika anak sangat gemuk dan memiliki masalah kesehatan lain. Oleh karena itu, sebelum bedah bariatrik dilakukan Arya melakukan beberapa pemeriksaan terlebih dahulu.

"Obesitas memberikan dampak buruk terhadap tumbuh-kembang anak, terutama dalam aspek organik dan psikososial," kata Marlyn.

Kini, Arya terlihat bisa berjalan dengan lebih bebas tanpa alat bantu. Kemajuan positif Arya membawa kebahagiaan bagi orang tua Arya, Ade Somantri dan Rokayah. Ade berharap proses penurunan berat badan Arya pascaoperasi bisa lebih optimal sehingga Arya bisa beraktivitas seperti anak-anak lain seusianya.

"Harapan saya, Arya bisa melanjutkan cita-citanya seperti anak-anak lain. Karena alhamdulillah dari kelas I Arya selalu juara," ungkap Ade.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement