Rabu 29 Mar 2017 16:25 WIB

Seberapa Cepat Terlelap Bisa Jadi Tanda Gejala Ini

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Yudha Manggala P Putra
Memilih kasur yang tepat membantu membuat tidur jadi lebih lelap.
Foto: Wihdan Hidayat/Republika
Memilih kasur yang tepat membantu membuat tidur jadi lebih lelap.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seseorang kadang mudah terlelap pada sebagian malam, tetapi mengalami kesulitan tidur pada malam lainnya. Dua kondisi waktu berbeda tersebut ternyata merupakan tanda dari gejala fisik yang berlainan pula.

Yayasan Tidur Nasional Amerika Serikat melaporkan, waktu normal yang dihabiskan seseorang untuk terlelap adalah 10 sampai 20 menit. Dengan catatan, tidak ada distraksi serius seperti sinar terang ponsel atau gawai lainnya.

Dilansir dari laman Mirror, waktu yang lebih lama atau lebih singkat untuk pergi tidur menandakan tubuh ingin menyampaikan sesuatu. Hal itu disebut sangat mungkin terjadi mengingat iklim dan paparan lain dapat mendampak pola tidur.

Apabila seseorang langsung tidur nyenyak tak sampai lima menit begitu menyentuh bantal, itu artinya tubuh sedang kelelahan. Bisa jadi orang tersebut tidak cukup tidur berkualitas dan biasanya ditandai dengan kantung mata yang tampak jelas serta kesulitan untuk fokus.

Punya kebiasaan mendengkur saat tidur juga tak bisa disepelekan karena bisa berbahaya untuk kondisi pernapasan. Perubahan gaya hidup, mengurangi berat badan, mengubah posisi tidur, serta membatasi rokok dan alkohol bisa membantu mengatasinya.

Sebaliknya, jika seseorang butuh berjam-jam hanya untuk terlelap, sangat mungkin ia sebelumnya sudah kelamaan tidur atau malah mengidap insomnia. Faktor penyebab lain termasuk mengasup terlalu banyak kafein atau jam internal terganggu karena hal spesifik seperti jetlag.

"Itu bisa terjadi jika seseorang bermasalah merelaksasi diri dan pikiran di malam hari, langkah pencegahan yang bisa dilakukan adalah menjaga higienitas tidur atau segera berkonsultasi dengan dokter," ungkap yayasan tersebut dalam sebuah pernyataan pada laman Sleep.org.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement