Selasa 14 Mar 2017 18:45 WIB

Rumah Sakit Berfasilitas PONEK Tekan AKI/AKB

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Yusuf Assidiq
Pelatihan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Komprehensif (PONEK) di RSI Sultan Agung
Foto: Dokumen
Pelatihan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Komprehensif (PONEK) di RSI Sultan Agung

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) di Provinsi Jawa Tengah dinilai masih cukup mengkhawatirkan. Berdasarkan data Dinas Kesehatan setempat, di wilayah ini masih terjadi sekitar 600 an kasus AKI dan AKB pada 2016 lalu.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, dr Yulianto Prabowo, mengatakan tingginya AKI maupun AKB dipengaruhi oleh sejumlah faktor. Salah satunya adalah kurang sigapnya pelayanan fasilitas kesehatan.

“Di luar faktor tersebut, AKI dan AKB juga disumbang oleh faktor non medis, seperti hambatan transportasi, kemampuan ekonomi dan berbagai persoalan berbasis kesejahteraan lainnya,” kata Yulianto, dalam sambutan tertulis pada acara ‘On Job Training’ Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Komprehensif (PONEK) di Rumah Sakit Islam (RSI) Sultan Agung, Semarang, yang dibacakan Kasi Pelayanan Rujukan, dr Arif Setyo Wibowo.

Untuk itu, lanjutnya, di 2017 ini Dinas Kesehatan bertekad menurunkan AKI dan AKB. Targetnya tahun ini, baik AKI maupun AKB, di Provinsi Jawa Tengah bisa turun dari 600 menjadi kisaran 300 kasus.

Sebagai langkah awal untuk mencapai target itu, masih jelas Yulianto, Dinas Kesehatan akan menambah jumlah rumah sakit (RS) yang dilengkapi dengan fasilitas PONEK 24 jam.

Pihaknya telah menyiapkan penambahan rintisan RS dengan fasilitas PONEK 24 jam di beberapa kota. “Melalui upaya ini, berbagai risiko AKI maupun AKB akibat faktor kesigapan layanan kesehatan bisa ditekan,” jelasnya, dalam siaran pers, Selasa (14/3).

Guna mendukung langkah-langkah yang telah diambil Dinas Kesehatan ini, tambah Yulianto, kegiatan On Job Training PONEK di RSI Sultan Agung menjadi sangat penting.

Pihaknya pun meminta sejumlah rumah sakit di Jawa Tengah yang telah mengikuti kegiatan ini bisa belajar dan menyerap berbagai alur pelayanan PONEK di RSI Sultan Agung. “Selanjutnya dari proses pengamatan ini akan didiskusikan untuk mencari formula terbaik penanganan PONEK di rumah sakit masing-masing,” katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement