Senin 13 Mar 2017 12:26 WIB

Perasaan Terdiskriminasi Hambat Seseorang Berolahraga

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Winda Destiana Putri
olahraga
Foto: Republika/Agung Supriyanto
olahraga

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Sebuah studi di Inggris menunjukkan mereka yang merasa distigma karena berat badannya kurang berminat olahraga. Temuan ini menunjukkan pengaruh perasaan terdiskriminasi terhadap kesehatan seseorang.

Dalam studi yang dipimpin peneliti epidemiologi dan kesehatan masyarakat University College London, Sarah Jackson menjelaskan, 60 persen mereka yang merasa terdiskrimasi memilih tak aktif berolah raga dan 30 persen lainnya memilih hanya berolah raga sekali sepekan. Studi yang dipublikasikan di jurnal BMJ Open awal Maret lalu itu menganalisis data dari 5.400 orang laki-laki dan perempuan di Inggris yang berusia 50 tahun ke atas. Para partisipan merupakan bagian bagian studi jangka panjang English Longitudinal Study of Ageing sejak 2002.

Sekitar lima persen orang dalam studi ini mengaku mereka merasa didiskrimkmasi karena berat badan mereka. ''Saat ditelaah lebih dalam, makin besar angka berat badan responden, makin dalam pula diskriminasi yang mereka rasakan,'' kata Jackson seperti dikutip Live Science akhir pekan lalu.

Baca juga: Teknologi Wearable Pantau Kebugaran Usai Berolahraga

Ini terlihat dari dari satu persen responden yang kelebihan berat badan merasa mereka jadi target diskriminasi. Sementara 13 persen orang yang mengalami obesitas merasa mereka lebih tertekan.

Para peneliti menemukan mereka yang merasa didiskriminasi 10 persennya mengaku tidak berolah raga rutin dan 18 persen mengaku hanya berolah raga ringan setidaknya sekali sepekan. Sehingga mereka yang memiliki berat badan berlebih justru kurang berolah raga. ''Mereka yang memiliki pengalaman diskriminasi karena berat badan bisa jadi kurang percaya diri berolah raga di depan publik,'' kata Jackson.

Mereka yang kelebihan berat badan juga mungkin mulai percaya stereotipe negatif terhadap diri mereka sendiri sebagai orang malas sehingga mereka ragu untuk mulai berolah raga. Agar mereka bisa mendapat manfaat kegiatan fisik bagi tubuh dan mental, intervensi nampaknya dibutuhkan. Ini untuk mengurangi perasaan terdiskriminasi dan mendorong mereka untuk mengurangi berat badan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement