Sabtu 28 Jan 2017 06:01 WIB

Rokok Elektrik Juga Membahayakan Perokok Pasif

Rep: Rossi Handayani/ Red: Reiny Dwinanda
Kampanye stop merokok. (ilustrasi)
Foto: Antara/Zabur Karuru
Kampanye stop merokok. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bukan cuma rokok konvensional, rokok elektrik (vape) ternyata juga dapat membahayakan perokok pasif. Keduanya sama-sama mengandung nikotin, karsinogen (pemicu kanker), dan radikal bebas. "Uap yang masuk ke jalur pernapasan perokok pasif mengandung bahan-bahan berbahaya tersebut," jelas Dr Agus Dwi Susanto SpP(K) di Jakarta, Jumat (27/1).

Bagi perokok pasif, risiko penyakit yang muncul dari paparan vape hampir sama dengan rokok konvensional. "Walaupun kadarnya lebih sedikit, tetapi tidak berarti itu lebih aman atau tidak berbahaya untuk perokok pasif

Mengingat penggunaannya masih relatif baru, saat ini data resmi yang tersedia mengenai penggunaan vape belum sampai untuk penyakit berbahaya. "Yang sudah terdata antara lain terjadinya gangguan fungsi paru dan meningkatnya insiden penyakit pernapasan, seperti asma," kata Ketua Divisi Penyakit Paru Kerja dan Lingkungan, Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan ini.

Risiko penyakit yang didapatkan oleh perokok pasif akan sangat bergantung pada durasi, jumlah, dan keberlangsungan paparan. Semakin sering perokok pasif terkena paparan maka risiko kesehatannya lebih tinggi. "Kalau seorang yang hampir tiap hari, dosis besar, dalam waktu dekat mungkin dia akan lebih cepat terkena penyakit terkait dengan rokok," ungkap Agus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement