Rabu 07 Sep 2016 23:05 WIB

Studi Ungkap Mengapa Berat Badan Orang Selalu Kembali

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Ilham
diet
diet

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Otak dan pikiran ternyata punya andil besar dalam pengaturan berat badan. Menurut pakar neurosains dari Yale University, Sandra Aamodt, hal itu menjelaskan mengapa berat badan cenderung kembali naik meski seseorang telah melakukan pengaturan pola makan.

Ia menyebutkan, sekira 41 persen pelaku diet kembali ke berat badan semula setelah jangka waktu lima tahun. Soalnya, otak memiliki patokan berat badan yang bervariasi pada masing-masing individu tergantung gen dan pengalaman hidup.

Otak cenderung mempertahankan kisaran angka itu dengan regulasi pengelolaan bawah sadar. Proses alami tersebut memengaruhi rasa lapar dan aktivitas sehingga Anda akan makan dan bergerak sesuai dengan yang dibutuhkan tubuh.

Dalam kondisi normal, sistem keseimbangan energi pada otak berjalan sangat efektif. Akurasinya mencapai 99,5 persen dalam mengatur keluar masuk kalori tubuh dan menetapkan brain weight atau berat badan versi otak.

Sementara, diet cenderung mengabaikan sinyal lapar pada tubuh sehingga menyebabkan makan berlebihan setelahnya. Aamodt menjelaskannya lewat buku Why Diets Make Us Fat: The Unintended Consequences Of Our Obsession With Weight Loss.

Karena itu, ia menyarankan untuk makan secara intuitif alih-alih membatasi makan. Seseorang diperbolehkan makan apa pun yang dinginkan, tapi hanya jika lapar dan segera berhenti setelah merasa kenyang.

Cara itu akan berdampak pada sekira 200 hingga 300 keputusan yang berhubungan dengan makanan yang dilakukan otak dalam sehari. Aktif berolah raga juga sangat efektif membakar kalori dan membangun otot yang pada akhirnya akan menstabilkan berat badan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement