Jumat 20 Nov 2015 08:32 WIB

Ingin Panjang Umur, Cara Minum Kopi Ini Bisa Ditiru

Rep: C01/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Perempuan minum kopi
Foto: sheknows.com
Perempuan minum kopi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penelitian yang dilakukan oleh Harvard TH Chan School of Public Health menunjukkan bahwa kopi berkafein atau pun tidak berkafein dapat menurunkan risiko kematian akibat beberapa penyakit berbahaya. Penyakit berbahaya tersebut di antaranya ialah penyakit kardiovaskular hingga penyakit syaraf seperti Parkinson.

Kepala penelitian, Ming Ding mengatakan senyawa bioaktif dalam kopi dapat menurunkan resistensi insulin dalam tubuh serta inflamasi sistemik dalam tubuh. Oleh karena itu, konsumsi kopi yang rutin dipercaya dapat menurunkan risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular, penyakit syaraf, dan diabetes tipe.

Oleh karena itu, penelitian ini mempercayai bahwa meminum tiga hingga lima cangakir kopi per hari dapat menurunkan risiko dari ketiga penyakit tersebut. "Tapi diperlukan penelitian lebih lanjut unuk menginvestigasi mekanisme biologis yang menimbulkan efek-efek tersebut," jelas Ding.

Pada 2013 lalu, Ding juga memimpin sebuah penelitian yang menunjukkan bahwa konsumsi kafein yang pas dapat menurunkan risiko Cardiovascular Disease (CVD). Penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa peningkatan risiko CVD jika meminum kopi berlebih.

Perawat Jantung Senior di British Heart Foundation, Emily Reeve, mengatakan bahwa yang terpenting dalam menjaga kesehatan sebenarnya bukanlah seberapa banyak kopi yang diminum seseorang. Satu hal terpenting untuk menjaga kesehatan tubuh, khususnya jantung, ialah dengan menjalani gaya hidup yang sehat.

Meski dalam penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa konsumsi lima cangkir kopi sehari tidak membahayakan kesehatan jantung, Reeve menilai perlu ada penelitian lebih lanjut. Penelitian ini diperlukan untuk benar-benar mengetahui bagaimana kopi akan memengaruhi tubuh seseorang.

"Dan juga bagaimana kopi dapat memengaruhi risiko seseorang untuk terkena serangan jantung atau stroke," ungkap Reeve.

Baca juga:

Catat! Jika Alami 10 Hal Ini Kemungkinan Testosteran Anda Bermasalah

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement