Jumat 18 Sep 2015 08:20 WIB

Hambat Pikun dengan Vitamin D

Obat, vitamin dan suplemen (ilustrsi).
Foto: Republika/Prayogi
Obat, vitamin dan suplemen (ilustrsi).

REPUBLIKA.CO.ID, Dalam 50 tahun mendatang, penyakit Alzheimer dan demetia atau kepikunan diperkirakan akan semakin banyak diderita lansia di seluruh dunia. Para peneliti mempelajari vitamin D untuk melihat apakah bisa memperlambat awal dementia.

Vitamin D didapat dari matahari dan dari beberapa makanan seperti kacang-kacangan, lentil dan lemak ikan.

Para peneliti mendapati bahwa tingkat vitamin D yang rendah bisa dihubungkan dengan dementia dan penyakit Alzheimer, salah satu bentuk dementia yang paling umum. Alzheimer bisa sangat melelahkan bagi orang yang merawat penderita penyakit itu dan menakutkan mereka yang menderitanya.

"Saya pernah mengalami hal yang sangat buruk ketika saya mau masuk mobil, saya tidak hanya lupa mau pergi ke mana, tapi saya juga tidak tahu berada di mana," kata penderita dementia, Chris Roberts.

Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO memperkirakan lebih dari 47 juta orang menderita dementia, dan sekitar 60 persen di antaranya berasal dari negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah, yang paling tidak mampu menanggulangi penyakit ini.

Ilmuwan AS mempelajari lansia dan mengukur tingkat vitamin D dan kemampuan kognitif mereka: yaitu, kemampuan untuk mengingat dan berpikir.

“Beberapa subyek menderita dementia parah, beberapa mengalami kerusakan kognitif ringan dan beberapa mempunyai apa yang kita sebut fungsi kognitif normal," kata Dr. Joshua Miller dari Universitas Rutgers.   

Para peneliti menemukan sekitar 60 persen anggota kelompok itu kekurangan vitamin D.

“Mereka yang menderita dementia juga memiliki status vitamin D yang lebih rendah daripada mereka yang memiliki kerusakan kognitif ringan atau mereka yang mempunyai fungsi kognitif normal," kata Miller.

Mereka yang memiliki kadar vitamin D yang rendah menunjukkan lebih banyak kehilangan daya ingat jangka pendek, begitu juga kemampuan untuk mengatur pikiran mereka, memprioritaskan tugas dan membuat keputusan.

“Kondisi mereka menurun dua setengah kali lebih cepat daripada mereka yang cukup memiliki vitamin D,” kata Miller.

Walaupun penelitian ini menunjukkan bahwa vitamin D tampaknya memainkan peranan penting dalam memperlambat awal dementia, penelitian yang lebih banyak dibutuhkan untuk melihat apakah suplemen vitamin D bisa membantu memperlambat penurunan ini.

Penelitian ini dipublikasikan di Jurnal Asosiasi Medis Amerika.

 

sumber : VOA Indonesia
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement