Jumat 07 Aug 2015 11:36 WIB

Begini Hepatitis C Terjadi dalam Tubuh

Rep: MGROL 41/ Red: Indira Rezkisari
Sejumlah pengunjuk rasa membentangkan tulisan saat menggelar aksi memperingati Hari Hepatitis se-dunia di Denpasar, Selasa (28/7).
Foto: Antara/Nyoman Budhiana
Sejumlah pengunjuk rasa membentangkan tulisan saat menggelar aksi memperingati Hari Hepatitis se-dunia di Denpasar, Selasa (28/7).

REPUBLIKA.CO.ID, Penyakit Hepatitis C yang disebabkan oleh Virus Hepatitis C (VHC). Virus ini  menjangkiti tubuh manusia dengan masa inkubasi VHC selama 2 minggu sampai 6 bulan. Perjalanan penyakit ini bisa dilihat dengan cara ini.

Pertama, virus Hepatitis C (VHC) masuk ke dalam aliran darah dan melekat pada sel-sel hati, memasukinya dan mulai bereproduksi. Di dalam sel hati yang sudah terinfeksi VHC dan masuk ke aliran darah, virus baru dibentuk. Karena masuk ke aliran darah dan menyebar dapat menyebabkan peradangan hati.  

Apabila itu terjadi maka penyakit sudah masuk ke dalam infeksi dengan tahap hepatitis akut, dimana 20 persen penderita hepatitis akut akan sembuh dengan sendirinya. Sedang 80 persen sisanya akan masuk ke tahap infeksi kronis.

Hepatitis C kronis perlahan-lahan dapat merusak dan membunuh sel hati dimana sel hati yang mati akan berubah menjadi sel parut (luka), ini adalah proses yang dikenal dengan fibrosis atau pembentukan jaringan parut di hati.

Fibrosis tahap lanjut atau sirosis akan menjadi proses menghantui selanjutnya. Fungsi hati akan menurun pada tahap ini. Hati mulai menyusut dan struktur internal dalam aliran darah pada hati terganggu dan mulai muncul gejala-gejala spesifik sirosis. Sirosis meruapakan faktor utama timbulnya kanker hati.

Kanker hati disebabkan salah satunya oleh penyakit hepatitis c. sebanyak 25 persen kasus kanker hati disebabkan Hepatitis C yang tak kunjung terobati. Dari mulai ia terjangkiti hepatitis C sampai ia positif terkena kanker hati berjangka waktu 15-20 tahun. Hal ini bergantung kondisi pasien.

Pengobatan penyakit ini dapat dihambat dan disembuhkan secara total. Melalui kombinasi terapi standar berupa imunomodulator dan anti virus yang telah diakui oleh WHO. Apabila pasien dalam kondisi yang paling parah dapat ditolong dengan transplantasi hati. 

Di Indonesia pemerintah sedang mengupayakan pengobatan ini secara maksimal melalui puskesmas hingga rumah sakit besar. “Pada tahun 2016, saya maunya obat hepatitis C sudah tersedia di Indonesia.” Ujar dr Sigit Priohutomo, MPH selaku Direktur Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan RI. 

Semua program pemberantas penyakit hepatitis C di Indonesia telah didukung juga dengan semua pihak terkait. “Koordinasi antara unsure-unsur kesehatan tersendiri masih belum baik tapi usaha ke arah sana sudah berkoordinasi kepada pihak BPJS mengenai pengobatan terhadap pasien Hepatitis” kata dr. Rino A. Gani, SpPD - KGEH selaku ketua Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia (PPHI).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement