Rabu 05 Aug 2015 06:21 WIB

Studi: Anak Terlahir Prematur Berisiko Tumbuh Antisosial

Rep: MGROL 41/ Red: Indira Rezkisari
Bayi prematur/ilustrasi
Foto: senseandsustainability.net
Bayi prematur/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Menurut sebuah studi baru, anak-anak yang lahir prematur atau kurang berat badannya saat lahir berisiko tumbuh menjadi orang dewasa yang introvert atau neurotik. Para peneliti dari penerbitan jurnal Archives of Disease in Childhood, bagian dari kelompok BMJ, mengatakan bahwa orang dewasa yang lahir dengan berat badan yang sangat ringan dulunya lebih mungkin tumbuh menjadi "kepribadian anti sosial". 

Mereka mudah khawatir, kurang aktif dalam pergaulan, kurang tertarik mengambil risiko, dan lebih kaku dalam berkomunikasi. Temuan tersebut mungkin menjelaskan mengapa orang yang lahir di masa-masa kandungan awal (prematur) sehingga memiliki bobot tubuh lebih kecil akan mengalami kesulitan dalam karier dan hubungan mereka.

Seperti yang dilansir dalam situs The Guardian, Rabu (5/8), temuan studi juga mengemukakan pada anak-anak yang lahir dengan berat badan sangat rendah, yakni dari 1,5 kg atau lahir sebelum 32 minggu kehamilan telah menunjukkan kecenderungan penurunan IQ dan autisme. Namun ini merupakan studi pertama yang melihat kepribadian anak tersebut di masa dewasa nantinya.

Penulis utama Prof Dieter Wolke dari Departemen Psikologi di University of Warwick, mengatakan ciri-ciri kepribadian bervariasi di seluruh kelompok anak. Jadi tidak semuanya anak prematur tumbuh menjadi sosok yang antisosial. "Ini tidak memprediksi individu. Banyak anak-anak prematur berkembang secara normal," katanya.

Di sisi positif, kata dia, bayi yang lahir dengan berat badan sangat rendah biasanya tidak menjadi perokok dan peminum di masa dewasanya. Hal ini disebabkan keengganan mereka untuk mengambil risiko yang bisa membedakan mereka dari rekan-rekan remaja mereka lainnya.

"Yang paling penting adalah bahwa ini bukan anak-anak bermasalah," katanya. Peneliti berharap anak-anak prematur ini dibimbing dengan baik di lingkungannya. Penelitian ini melibatkan 200 orang dewasa, sekarang berusia 26, yang lahir sangat prematur atau dengan berat lahir sangat ringan dan membandingkannya dengan 197 orang lain yang lahir di waktu normal (9 bulan) dan memiliki berat badan normal. Semua adalah bagian dari Bavarian Longitudinal Study, yang telah melacak kesehatan dan kesejahteraan bayi yang lahir di 1985-1986 di selatan Bavaria, Jerman.

Dr Chiara Nosarti, dari King College London Institute of Psychiatry, mengatakan ini merupakan studi penting yang memberikan bukti yang meyakinkan bahwa peristiwa yang terjadi di awal pertumbuhan (masa kandungan) berkontribusi terhadap aspek tertentu dari kepribadian. 

Prof Celso Arango, presiden terpilih dari Eropa College of Neuropsychopharmacology, menyebutnya ini merupakan hal yang menarik. "Kepribadian adalah ekspresi dari fungsi otak, sehingga jika fungsi otak normal maka akan berdampak pada kepribadian," katanya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement