Rabu 29 Jul 2015 13:00 WIB

Ini Lho, Alasan Tubuh Sering Merasa Lelah

Rep: C27/ Red: Winda Destiana Putri
Kelelahan (Ilustrasi)
Foto: Health
Kelelahan (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di zaman serba cepat ini, tekanan pikiran sering kali terjadi. Hal ini menyebabkan stres yang berujung pada tubuh mudah cepat lelah.

Jika kelelahan ini bermula karena stres, ada baiknya mengunjungi psikiater untuk berkonsultasi seputar pikiran-pikiran yang membebani dan mengganggu. Ada pula kelelahan yang bukan diakibatkan stres, seperti dilansir dari Timesofindia, Rabu (29/7), berikut ini beberapa alasan lain tubuh merasa tetap lelah setelah melakukan istirahat yang cukup.

Pertama, kekurangan zat besi atau terkena anemia. Kedua hal tersebut merupakan penyebab umum seseorang sering merasa lelah. Kurangnya zat besi dan terkena anemia pada tubuh akan membuat badan selalu lesu setiap waktu. Seringnya wanita yang rentan terhadap anemia, karena masa menstruasi, namun tidak menutup kemungkinan pria pun bisa merasakannya.

Untuk menghindari kelesuan pada tubuh, sebaiknya konsumsi makanan kaya akan zat besi. Sayuran berdaun hijau menjadi pilihan baik untuk menangkan penyakit tersebut.

Kedua, Chronic Fatigue Syndrome (CFS) adalah penyakit umum lain yang membuat orang merasa terus-menerus kelelahan. Jika membiarkan tubuh terus merasa kelelahan, bisa saja mempengaruhi kualitas hidup orang tersebut.

Hal yang sering dikeluhkan oleh orang dengan CFS seperti tetap merasa lelah setelah beristirahat dan tidur dengan cukup sebelumnya. Penyebab CFS masih belum diketahui dengan pasti apa penyebabnya, namun menurut ahli ketidakseimbangan hormon, infeksi virus, kekebalan tubuh rendah dan stres menjadi pemicunya. Cobalah terapi di pusat kesehatan untuk mengembalikan kondisi tubuh secara baik.

Ketiga, alasan lain cepat lelah bisa jadi karena turunnya gula darah. Mungkin gejala diabetes pada setiap orang berbeda-beda, tapi pada umumnya gejala mudah lelah sering muncul. Gejala lain yang mendukung adalah seringnya kencing dan mudah merasa haus. Sebuah tes sederhana di laboratorium akan membantu untuk mengetahui pakah kadar gula terkendali atau justru sedang berada pada tahap diabetes.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement