Kamis 09 Jul 2015 14:44 WIB

Jelang Lebaran, Waspada Kadar Kolesterol Meningkat

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Cek kadar kolesterol dalam darah (ilustrasi)
Foto: PA
Cek kadar kolesterol dalam darah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masyarakat Indonesia diminta waspada kadar kolestrol jahat melonjak saat Perayaan hari raya Idul Fitri 1436 hijriyah. Pasalnya di hari fitri ini kerap diisi dengan suguhan makanan bersantan dan berlemak.

Menurut Medical Manager PT Kalbe Farma Tbk dr Claudia Anggi, biasanya saat hari raya, makanan yang disajikan saat hari raya ini cukup menggiurkan. Mulai opor ayam, hingga ketupat sayur dan jika kalap mengkonsumsinya membuat kadar kolestrol berpotensi naik.

Idealnya kadar kolestrol manusia ketika puasa selama delapan jam antara 100-200 mg/dl. Lebih dari itu maka kadar kolestrol dikategorikan mengkhawatirkan dan menjadi pintu masuk berbagai penyakit mengerikan.

“Mulai tekanan darah tinggi, penyakit jantung dan pembuluh darah (kardiovaskular), komplikasi stroke, hingga menjadi pemicu diabetes mellitus,” katanya kepada Republika, Rabu (8/7).

Diabetes dan komplikasi ini salah satu 10 pembunuh utama di Indonesia. Yang lebih menyeramkan, kolestrol tidak hanya menyerang usia tua atau separuh baya. Kolestrol tinggi tidak hanya menyerang usia 30-40 tahun.

Bahkan, usia muda 22-23 tahun sudah memiliki kolestrol tinggi. Ini tentu menjadi persoalan serius bangsa ini. Karena itu, ia meminta masyarakat tidak lengah. Caranya yaitu mengurangi makanan berlemak dan berminyak. “Betul-betul memperhatikan jumlah makanan yang dikonsumsi.

Selama konsumsi dalam jumlah terbatas dan bisa ditolerir tubuh ya tidak akan meningkatkan kadar kolestrol,” katanya.

Namun, kata dia, masyarakat seringkali larut dan susah menghindari sajian makanan saat hari raya. Padahal, memperhatikan asupan makanan, mulai jumlah, cara, dan jenis memasaknya sangat penting.

Untuk memantau kadar lemak jahat, ia meminta masyarakat rutin periksa kolestrol dan kadar hipertensi. Masyarakat juga diminta melakukan gerak fisik minimal 30 menit per hari atau 150 menit sepekan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement