Ahad 17 May 2015 12:08 WIB

Strategi Menghindar dari Hipertensi

Garam
Foto: pixabay
Garam

REPUBLIKA.CO.ID, Hipertensi atau tekanan darah tinggi tergolong penyakit yang tak dapat disembuhkan. Oleh karena itu, tindakan pencegahan merupakan hal yang penting untuk dilakukan.

Ketua Perhimpunan Hipertensi Indonesia (InaSH), dr. Nani Hersunarti, SpJP, FIHA, mengatakan, pencegahan ini menyangkut modifikasi gaya hidup, yang sekurang-kurannya mencakup lima hal, yakni:

1. Upayakan miliki berat badan normal

Nani mengatakan, sebaiknya upayakan berat badan pada kisaran indeks massa tubuh, 18,5-22,9 kg/m2.

2. Batasi asupan garam harian

Pakar hipertensi, dr. Arieska Ann Soenarta, SpJP, FIHA, mengungkapkan, sebaiknya asupan garam harian tidak melebihi enam gram atau sekitar satu sendok teh.

"Pengendalian hipertensi bukan hanya masalah pengontrolan hipertensi dengan obat-obatan, namun juga pola makan. Saat ini, terdapat pergeseran pola makan yang mengarah pada makanan cepat saji dan diawetkan, yang kita ketahui mengandung garam tinggi," kata Arieska di Jakarta.

Dia menjelaskan, asupan garam yang melebihi anjuran bisa memicu tekanan darah meningkat. "Kalau pemakaian garam meningkat, maka sodium dalam plasma juga meningkat, sehingga osmolalitas meningkat. Kondisi ini menimbulkan perasaan haus, lalu volume sel-sel di luar bertambah dan menyebabkan tekanan darah meningkat," kata dia.

Di samping itu, lanjut Arieska, garam juga bisa memicu sel-sel otot polos dan otot jantung membesar sehingga terjadilah pembesaran jantung. Akibatnya, lapisan-lapisan sel pembuluh darah menjadi rusak.

Dia menambahkan, penelitian menunjukkan, diet rendah garam, yakni 4,5 gram per hari bisa menurunkan tekanan darah 2/1 mmHg.

3. Banyak konsumsi buah-buahan, sayuran, susu rendah lemak dengan kandungan lemak tersaturasi dan lemak total rendah.

Ahli kesehatan mengatakan, modifikasi ini mampu menurunkan tekanan darah sekitar 8-14 mmHg.

4. Meningkatkan aktivitas fisik Para ahli kesehatan dari InaSH menyarankan kita melakukan aktivitas fisik aerobik secara teratur. Misalnya jalan kaki cepat secara terus menerus selama 30 menit dengan frekuensi 4-6 kali per minggu. Aktivitas rutin diketahui mampu menurunkan tekanan darah sekitar 4-9 mmHg.

5. Tidak merokok

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement