Rabu 29 Apr 2015 04:00 WIB

Jangan Sepelekan Sakit Panas Dingin

Rep: Heri Purwata/ Red: Dwi Murdaningsih
Nyamuk Malaria
Foto: AP
Nyamuk Malaria

REPUBLIKA.CO.ID, WATES – Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kulonprogo, Bambang Haryatno meminta masyarakat lebih waspada geajala penyakit malaria. Pasalnya, gejala penderita malaria tidak lagi ditunjukkan dengan badan panas dan dingin lagi. Namun warga yang mengeluh badan terasa pegal, setelah darahnya diperiksa ternyata warga tersebut sudah menderita malaria.

Bambang Haryatno mengemukakan hal tersebut kepada wartawan di sela-sela ‘Lokakarya Akselerasi Eliminasi Penyakit Malaria di Kabupaten Kulonprogo’ di Wates, Selasa (28/4). Lokakarya ini digelar untuk menekan penyakit malaria yang tidak ada habis-habisnya di Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Perubahan gejala-gejala awal penderita malaria ini membuat pihaknya kesulitan untuk melakukan diteksi dini terhadap penderita malaria. “Hal ini yang membuat kita mengalami kesulitan untuk mendeteksi awal penyakit malaria. Sebab masyarakat sendiri tidak merasakan kalau dirinya menderita penyakit malaria,” kata Bambang.

Dijelaskan Bambang, di Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ada tiga kecamatan yang termasuk endemi malaria yaitu Kecamatan Kokap, Girimulyo dan Samigaluh. Selama tahun 2015, tercatat ada 31 penderita malaria yang berasal dari dua desa yaitu Hargotirto dan Pagerharjo, Kecamatan Kokap. Sedangkan selama tahun 2014, di Kabupaten Kulonprogo ada 78 penderita malaria.

Sulitnya melakukan mendeteksi dini penderita malaria, Kabupaten Kulonprogo mengandalkan kepada juru malaria desa (JMD). Mereka bertugas untuk memantau kesehatan warga yang menjadi daerah pantauannya. “Juru malaria desa (JMD) menjadi unjung tombak untuk memantau penderita malaria di masyarakat. Begitu JMD menemukan penderita malaria diobati selama 28 hari bisa menyelesaikan penderita,” tandas Bambang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement