Kamis 09 Apr 2015 17:57 WIB

Tubuh Pendek Lebih Rentan Terkena Penyakit Jantung

Rep: C09/ Red: Winda Destiana Putri
Serangan jantung (ilustrasi)
Foto: rauanklassnikringing.com
Serangan jantung (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah penelitian yang melibatkan 200 orang partisipan, menunjukkan bahwa DNA mengontrol tinggi badan dan kesehatan jantung.

Temuan yang dipublikasikan dalam New England Journal of Medicine ini mengemukakan setiap bertambah tinggi 6,4 cm, resiko penyakit jantung koroner berkurang sebesar 13,5 persen.

The British Heart Foundation mengatakan orang pendek sebenarnya tidak perlu terlalu khawatir. Sebab yang perlu dilakukan semua orang adalah gaya hidup sehat, seperti dilansir BBC, Kamis (9/4).

Penyakit jantung koroner, yang mencakup serangan jantung dan gagal jantung, merupakan penyebab utama kematian di Inggris. Lebih dari 73 ribu orang meninggal karena penyakit ini setiap tahunnya.

Hubungan antara tinggi badan dan kesehatan jantung pertama kali diisukan lebih dari 50 tahun yang lalu. Beberapa peneliti berfikir, hubungan keduanya merupakan konsekuensi dari faktor-faktor lain, seperti asupan gizi anak-anak sehingga mereka tidak tumbuh tinggi dan rentan terkena serangan jantung.

Namun penelitian di Universitas Leicester menunjukkan hubungan antara tinggi badan dan kesehatan jantung, terletak di dalam DNA. Para peneliti tersebut menganalisis 180 gen untuk meneliti hal itu.

"Saya tidak mengatakan orang pendek perlu waspada lebih tinggi terkena resiko serangan jantung, jika Anda memiliki tubuh tinggi di atas 1,85 m dan merokok, Anda tetap harus waspada," ujar Profesor Sir Nilesh Samani, dari Universitas Leicester.

Menurutnya, faktor tinggi badan hanya salah satu dari banyak faktor yang mempengaruhi risiko serangan jantung. Mereka yang berbadan pendek, sekitar 150 cm, 64 persen lebih beresiko daripada mereka yang berbadan tinggi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement