Selasa 27 Jan 2015 17:16 WIB

Masih Muda Tapi Kolesterol Tinggi? Ini Bahayanya

Cek kadar kolesterol dalam darah (ilustrasi)
Foto: PA
Cek kadar kolesterol dalam darah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Anda memiliki level kolesterol tinggi di usia 30 dan 40 tahun? Waspadalah, karena memiliki kolesterol tinggi pada muda usia semakin tinggi pula risikonya untuk terseang penyakit jantung.

Untuk sampai pada kesimpulan ini, para peneliti mempelajari sebanyak 1.478 orang yang rata-rata berusia 55 tahun. Mereka ini tidak memiliki penyakit jantung. Selama penelitian, peneliti merekam berapa tahun masing-masing partisipan mengalami peningkatan tingkat kolesterol.

Kadar kolesterol total yang diharapkan dalam tubuh adalah tidak lebih dari 200 mg/dL, dengan komposisi LDL (kolesterol jahat) < 150 mg dan HDL (kolesterol baik) > 50 mg/dL.

Setelah 15 tahun masa penelitian, diketahui sebanyak 155 partisipan mengalami masalah jantung. Hasil penelitian pun menemukan, risiko penyakit jantung meningkat 4,4 persen pada mereka yang level kolesterolnya tidak pernah meningkat. Angka ini didapat setelah para peneliti memperhitungkan sejumlah faktor, seperti jenis kelamin, kebiasaan merokok, diabetes dan lainnya.

Sementara pada mereka yang pernah meningkat level kolesterolnya dalam 1-10 tahun, risiko menderita penyakit jantungnya meningkat menjadi 8,1 persen. Kemudian, risiko semakin tinggi menjadi 16,5 persen pada mereka yang pernah meningkat level kolesterolnya selama 11-20 tahun.

"Durasi terpapar (kolesterol) memainkan peran. Andaikan, ada dua orang dewasa, berusia 55 tahun, memiliki tekanan darah dan tingkat kolesterol yang sama, tetapi salah satunya memiliki kolesterol selama 11 tahun, maka dia berisiko 39 persen menderita penyakit jantung," kata kardiolog dari Duke Clinical Research Institute, Dr Ann Marie Navar-Boggan.

Dia mengatakan, semakin dini Anda terkena penyakit jantung dan memiliki kolesterol tinggi, tidak bagus untuk kesehatan Anda. "Penyakit jantung yang muncul lebih awal dan memiliki kolesterol tinggi selama lebih dari satu dekade, buruk untuk Anda. Sekarang, saatnya mempelajari manfaat jangka panjang terapi statin," tambah Boggan seperti dilansir laman New York Times.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement