REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Kementerian Tenaga Kerja, Kesehatan dan Kesejahteraan Jepang mengeluarkan peringatan epidemi flu di Jepang dan meminta warga bersiap menghadapinya.
Peringatan yang disampaikan Jumat (5/12) itu bahkan lebih cepat dari peringatan serupa tahun lalu. Berdasarkan informasi Pusat Penanganan Penyakit Menular Jepang, jumlah rata-rata pasien yang tertular flu mencapai 1,90 orang di seluruh wilayah Jepang. Angka ini sudah cukup membuat flu masuk level epidemik, demikian dikutip Japan Today, Ahad (7/12).
Dari laporan 5.000 institusi kesehatan, mayoritas pasien terinfeksi virus stain A atau yang lebih dikenal dengan strain 'Hong Kong'. Prefektur dengan pasien terbanyak didapati di Iwate, Fukushima, Saitama, dan Kanagawa.
Puncak musim flu ini diperkirakan akan terjadi pada awal Januari hingga pertengahan Februari. Salah satu penyebab merebaknya flu adalah rendahnya kelembaban belakangan ini yang membuat virus mudah menyerang membran mukosa tenggorokan.
Kampanye pencegahan flu di sekolah-sekolah juga digiatkan dengan mengajak mereka cuci tangan sesering mungkin dan menggunakan masker penutup mulut dan hidung.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
