Kamis 06 Nov 2014 09:19 WIB

Hati-Hati, Kerja ‘Shift’ Bikin Otak Lumpuh

Rep: Desy Susilawati/ Red: Citra Listya Rini
Ilustrasi otak manusia.
Foto: Indianexpress.com
Ilustrasi otak manusia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA  --  Apakah sistem kerja di kantor Anda sistem shift atau bergilir? Jika ya, berhati-hatilah. Sistem kerja seperti ini bisa memungkinkan Anda mengalami kelumpuhan otak seperti yang dikutip dari laman BBC.

Dalam studi di jurnal Occupational and Environmental Medicine, bekerja dengan sistem shift akan mempengaruhi kesehatan Anda. Risiko mengalami kerusakan hati, obesitas, stroke maupun kanker payudara meningkat.

Baru-baru ini tim dari Univesitas Swansea dan Universitas Toulouse menunjukkan kerja shift juga berpengaruh pada pikiran seseorang. Tercatat 3.000 orang di Prancis melakukan tes memori atau daya ingat, kecepatan berpikir dan kemampuan kognitif yang lebih luas.

Hasil studi menunjukkan mereka yang bekerja shift lebih dari 10 tahun memiliki hasil yang sama seperti seseorang enam setengah tahun lebih tua. Namun, masalah dalam daya pikir ini akan kembali pulih dalam waktu lima tahun.

Dr Philip Tucker bagian dari tim peneliti di Swansea mengatakan kepada bbc, mereka yang bekerja shift mengalami penurunan fungsi otak yang sangat besar. Mereka yang berusaha melakukan tugas-tugas kognitif yang kompleks, kemungkinan akan membuat lebih banyak kesalahan. 

Dr Michael Hastings, dari UK Medical research Council’s Laboratory of Molecular Biology juga mengatakan kepada bbc kerja shift ini memiliki konsekuensi penting dalam demensia. Yang juga merusak pola tidur.

Tapi jika Anda dapat menjaga pola tidur, akan sedikit menghindari risiko tersebut. Prof Derk-Jan Dijk, dari Surrey Sleep Center menambahkan pensiun pergeseran pekerja masih memiliki kualitas tidur lebih rendah dari orang yang tidak pernah kerja shift.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement