Sabtu 11 Oct 2014 15:00 WIB

'Orang Tua Ingatlah, Anak Bukan Asbak Rokok'

Rep: CR05/ Red: Indira Rezkisari
Menter Kesehatan, Nafsiah Mboi.
Foto: dok Republika
Menter Kesehatan, Nafsiah Mboi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia ternyata selama ini dikenal di dunia sebagaai negara bayi perokok atau 'Baby Smoker Country'.

Menteri Kesehatan RI Nafsiah Mboi mengatakan, anak-anak di Indonesia tak hanya terpapar asap rokok secara pasif tapi juga sebagian ada yang telah merokok.

"Ada di daerah Malang Jawa Timur, balita 4 tahun sudah kecanduan merokok sejak usia 1,5 tahun. Lalu di Musi Sumatera Selatan, balita sejak usia 2 tahun sudah merokok dan masih banyak lagi," kata Nafsiah usai peluncuran iklan Korban Rokok di Jakarta, Jumat (10/10).   

Menurut Nafsiah, masalah akut itu harus ditangani tak hanya oleh pemerintah tapi juga keluarga si anak. "Kita harus betul-betul meyakinkan orang tua Indonesia, bahwa fenomena ini tidak lucu sama sekali, itu membunuh," lanjutnya.

Nafsiah mengaku sebutan 'Baby Smoker Country' itu semakin mendorongnya berupaya sungguh-sungguh menangani perokok anak-anak. "Sekarang mudah-mudahan sudah tidak ada. Upaya kita tak hanya memberi rehabilitasi, bincang dengan para orang tua tapi juga sosialisasi ke rumah sakit misalnya," kata Nafsiah.

Pihaknya juga terus menggalakkan kampanye berhenti merokok ke semua kalangan usia. Terlebih mengingat bayi seringkali menjadi perokok pasif akibat orang tuanya yang merokok.

"Anak itu bukan asbak rokok. Yang terpenting upaya kita sekarang menghentikan merokok masyarakat," pungkasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement