REPUBLIKA.CO.ID,PALANGKARAYA -- Obat herbal tradisional asli suku Dayak di Provinsi Kalimantan Tengah makin diminati masyarakat karena khasiatnya diyakini tidak kalah dengan obat-obatan produksi pabrikan.
"Yang namanya orang mau sembuh dari sakit, berbagai cara dilakukan. Tapi setelah meminum obat tradisional Dayak berupa akar-akaran, penyakit kencing manis yang diderita keluarga saya itu mulai berkurang," kata Nani, salah seorang warga Palangka Raya, Jumat (21/8).
Obat herbal tradisional Dayak kini memang menjadi alternatif bagi masyarakat yang ingin berobat. Banyak mereka yang memilih obat tradisional Dayak karena secara medis penyakitnya dinyatakan sudah cukup parah dan memerlukan biaya besar untuk pengobatan.
Ada pula warga yang akhirnya menggunakan obat tradisional Dayak karena penyakit yang dideritanya diperkirakan sudah cukup sulit disembuhkan secara medis sehingga obat tradisional dijadikan sebagai upaya lain untuk mencari kesembuhan.
"Banyak yang sudah membuktikan khasiat obat tradisional Dayak, makanya sekarang makin banyak orang yang kembali menggunakan obat tradisional kita ini. Untuk memudahkan pembeli, tiap paket ramuan itu sudah diberi keterangan tentang khasiat dan cara konsumsinya," kata Ani, salah seorang penjual obat tradisional.
Di Palangka Raya, penjual obat atau ramuan tradisional Dayak Kalteng bisa ditemukan di beberapa lokasi seperti di kawasan Pasar Besar di Jalan Achmad Yani dan Pasar Kahayan di Jalan Tjilik Riwut.
Berbagai obat atau ramuan tradisional yang dijual seperti saluang belum, sarang semut, latak manuk, masisin, pasak bumi, bawang hutan dan lainnya. Ramuan tradisional itu dijual dalam bentuk paket yang sudah diracik dan diberi keterangan khasiat serta cara mengonsumsinya.
Para penjual meyakinkan bahwa ramuan tradisional Dayak bisa menyembuhkan berbagai penyakit seperti kencing manis, kanker, tumor, darah tinggi, kolestrol, ginjal, gangguan hati dan lainnya, bahkan ada ramuan untuk meningkatkan stamina pria.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
