Ahad 08 Jun 2014 09:29 WIB

Tren Penggunaan Obat Herbal Meningkat

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Citra Listya Rini
Obat Herbal
Foto: Google
Obat Herbal

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sejalan dengan tren back to nature, penggunaan obat herbal di dunia terus meningkat. Begitu juga di Indonesia tren pasarnya terus mengalami peningkatan. Hal ini membuat produsen obat tertarik untuk terus mengembangkan obat herbal. 

Menurut Vice President Sales and Marketing for Professional Products SOHO Global Health, Sugiharjo produk herbal telah digunakan oleh 80 persen penduduk dunia. Sedangkan di Indonesia, berdasarkan data dari Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan pada 2006 pasar obat herbal di Indonesia mencapai Rp 5 triliun.

Tahun 2007 mengalami peningkatkan menjadi Rp 6 triliun, dan pada 2008 naik lagi menjadi Rp 7,2 triliun. Sedangkan pada 2012 mencapai Rp 13 triliun atau sekitar dua persen dari total pasar obat herbal di dunia. 

Saat ini, kata Sugiharjo, Indonesia memiliki kurang lebih 30.000 spesies tumbuhan dan 940 spesies di antaranya adalah tumbuhan berkhasiat obat. Sehingga, merupakan potensi yang sangat bagus untuk pasar obat herbal. Melihat peluang ini, perusahaan farmasinya SOHO Global Health menyelenggarakan seminar ilmiah.

''Seminar ini, bertujuan untuk menginformasikan keamanan, khasiat dan kualitas obat herbal,'' kata Sugiharjo dalam acara konferensi pers Natural Wellness Symposium SOHO Global Health, di Trans Luxury Hotel, Bandung akhir pekan lalu.  

Seminar ini merupakan seminar ilmiah pertama di Indonesia yang memberikan pemaparan manfaat obat herbal dengan total peserta mencapai 1000 dokter. Natural Wellness Symposium ini, akan diadakan di tujuh kota yakni, Semarang, Jakarta, Medan, Bali, Bandung, Makassar dan Surabaya dengan total 1.000 peserta di masing-masing kota.  

Sugiharjo menjelaskan, produk herbal SOHO Global Health yang saat ini dipasarkan dan dipergunakan secara medis dibuat dengan bahan utama alami yang telah menjalani berbagai pengujian, didukung oleh berbagai macam penelitian maupun jurnal ilmiah. Selain itu, telah mengantongi sertifikasi sebagai jaminan pembuatannya mengikuti ketentuan yang berlaku.

''Target kami tahun ini Rp 1 triliun. Market share sangat dominan, dengan resikonya harus terus melakukan inovasi,'' kata Sugiharto.

Untuk bahan baku obat, kata dia, Soho memiliki lahan 10 hektare di Sukabumi, bekerja sama dengan petani, dan partner di beberapa negara yang meliki hak eksklusif. Obat herbal yang di buat Soho, ada tiga segmen. Yakni, medium, kelas menengah dan atas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement