Advertisement
Sabtu 10 Mar 2012 22:31 WIB

Pola Hidup Sehat Jauhkan Lansia dari Gagal Jantung

Lansia, ilustrasi
Foto: Republika
Lansia, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Pakar gizi Universitas Diponegoro, Prof. dr. Siti Fatimah Muis, mengatakan, orang lanjut usia (lansia) harus menjaga berat badan ideal, agar tidak terlampau gemuk maupun kurus.

"Ini bisa dilakukan dengan menjaga pola makan, sebab lansia tidak bisa menyamakan keadaan dirinya dengan masa usia masih muda," katanya usai silaturahmi Paguyuban Adiyuswa bertema 'Gizi Buat Lansia' di Semarang, Sabtu (11/3).

Menurut Fatimah yang juga anggota Paguyuban Adiyuswa, penyakit-penyakit yang menghantui masa lansia, di antaranya hipertensi, stroke, osteoporosis, kanker, diabetes, hingga gagal jantung.

Namun, ia mengatakan, para lansia tidak perlu khawatir dengan penyakit-penyakit tersebut, sebab pola hidup makan secara sehat dan pola makan bergizi mampu mencegah, disertai diet seimbang, dan olahraga.

Ia menyarankan pengonsumsian buah-buahan, seperti jeruk, jambu biji, jambu air, semangka, melon, nanas, dan pepaya, serta sayuran seperti brokoli, tomat, labu, dan wortel diperbanyak kalangan lansia.

"Buah-buahan dan sayuran tersebut sangat kaya antioksidan yang melindungi sel dari kerusakan dan banyak mengandung serat. Lebih baik lagi, jika konsumsi buah dan sayur itu dimulai sejak usia 40 tahun," katanya.

Selain buah dan sayur, kata dia, makanan rendah lemak jenih dan kolesterol dari hewani maupun hayati, seperti ayam tanpa kulit, ikan, kacang-kacangan, tahu, dan tempe juga perlu diperbanyak untuk lansia.

Pada masa lansia, kata Fatimah, lemak yang justru berkembang, bukan otot seperti tatkala usia muda, karena itu jika terlihat gemuk sebenarnya bukan karena otot, namun pengaruh lemak yang semakin menumpuk.

Sementara itu, Ketua Paguyuban Adiyuswa Prof Eko Budihardjo menjelaskan, usia lanjut tidak menghalangi lansia untuk berkiprah dalam bidang yang digelutinya, termasuk para anggota paguyuban tersebut.

"Kami cukup aktif membahas persoalan-persoalan yang tengah dihadapi bangsa, kebetulan anggota paguyuban ini berasal dari berbagai latar belakang, antara lain pendidik, agamawan, dan pengusaha," terang dia.

Paguyuban Adiyuswa merupakan perkumpulan tokoh-tokoh di Semarang yang sudah berusia lanjut di atas 60 tahun, dengan anggota berasal dari berbagai latar belakang, seperti akademisi, pengusaha, dan TNI.

Beberapa tokoh tercatat sebagai anggota, antara lain Ketua Majelis Ulama Indonesia Jawa Tengah, KH. Ahmad Darodji, mantan Ketua PGRI Jateng, Sudharto, dan mantan Rektor Undip, Prof. Eko Budihardjo.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement