Jumat 10 Dec 2010 05:59 WIB

Sedikit Asap Rokok Pun Bisa Memicu Serangan Jantung!

Berhenti Merokok (Ilustrasi)
Berhenti Merokok (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON—Anda berpikir menghirup asap rokok tanpa sengaja sekali-kali tidak akn berbahaya? Tahukah bahwa merokok untuk alasan sosial--atau menghirup asap rokok orang lain--cukup untuk membuntukan arteri anda dan memicu serangan jantung, demikian menurut laporan terbaru para ahli bedah

Kanker paru-paru adalah salah satu momok para perokok, dan ya butuh bertahun-tahun untuk benar-benar menyerang. Namun, laporan pada Kamis (9/12) mengatakan bahwa asap tembakau tidak diragukan dapat meracuni dengan cepat, mengingat lebih dari 7.000 bahan kimia setiap sedotan menyebar ke seluruh tubuh dan menyebabkan kerusakan sel di hampir setiap organ.

"Satu sedotan rokok saja, dapat menjadi salah satu penyebab serangan terhadap jantung anda," ujar seorang dokter bedah umum, Regina Benjamin. Atau, salah satu pemicu serangan jantung pada orang lain. "Saya sarankan kepada setiap orang untuk sebisa mungkin menghindari berada di sekitar perokok," ujarnya.

Salah satu fakta, sekitar 443 ribu warga Amerika meninggal akibat penyakit yang disebabkan asap rokok tembakau setiap tahun. Meskipun rata-rata perokok menurun drastis pada 1964, akibat didorong laporan pertama kali dari para ahli bedah umum yang menyatakan tembakau sangat mematikan, jumlah kematian akibat tembakau tidak berkurang dalam dekade terakhir. Pasalnya, 1 dari 5 warga Amerika, berjumlah 46 juta, masih merokok.

Menurut kesimpulan laporan, tidak ada tingkat aman keterpaparan terhadap asap rokok, apakah seseorang menghisap langsung atau ketika seorang nonperokok menghirup asap rokok orang lain. Pun, tidak ada bukti yang menyatakan bahwa upaya mengembangkan "rokok aman" bakal menggusur efek bahaya.

Namun, bukti terbaru justru cukup jelas bahwa beberapa potensi membahayakan--terutama terkait jantung--langsung memberi dampak, demikian menurut dokter dari Pusat Pencegahan dan Kontrol Penyakit, Terry Pechacek.

Itu pun berarti, imbuhnya, perokok sosial demi alasan gaul, kehadiran rokok sewaktu-waktu saat pesta cukup untuk memicu serangan jantung pada seseorang dengan arteri yang diam-diam telah mengalami kebuntuan.

"Kerap kali orang-orang berpikir menghisap rokok sekali-kali tidak terlalu berbahaya. Justru laporan mengatakan sebaliknya, yakni tetap sangat berbahaya," ujarnya.

Sehingga tidak mengherankan, ketika pemerintahan sebuah kota di Colorado, AS, Pueblo, melarang seluruh warga merokok di semua tempat publik pada 2003, jumlah orang yang masuk rumah sakit akibat penyakit jantung merosot 41 persen hanya dalam tiga tahun, demikian masih menurut laporan.

Apa pasal? Asap rokok dengan cepat merembes ke aliran darah, mengubah struktur kimiawinya menjadi lebih lengket, sehingga mudah membentuk gumpalan. Kondisi itu menyusutkan arteri yang telah sempit. Situasi itu menimbulkan kerusakan jangka panjang pada pembuluh darah, membuat kian sempit. Seorang pun tak pernah tahu seberapa sempit pembuluh untuk dipicu buntu sepenuhnya hingga menyebabkan serangan jantung.

Menghilangkan kebiasaan merokok mengizinkan tubuh anda memulai menyembuhkan diri "Tidak pernah terlambat untuk berhenti merokok, semakin cepat semakin baik. Bahkan bila anda berusia 70 atau 80 tahun dan anda perokok, masih ada manfaat dari berhenti," ujar Benjamin menekankan.

sumber : msnbc/ap
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement