Indonesia-Hungaria Ingin Tingkatkan Kerja Sama Pendidikan

Senin , 02 Oct 2017, 15:14 WIB
Wakil Ketua DPR RI Taufik Kurniawan memimpin rombongan saat pertemuan dengan Wakil Ketua Majelis Nasional Hungaria Janos Latorçai di Gedung Parlemen Hungaria di Budapest, Hungaria, Kamis (28/9).
Foto: dpr
Wakil Ketua DPR RI Taufik Kurniawan memimpin rombongan saat pertemuan dengan Wakil Ketua Majelis Nasional Hungaria Janos Latorçai di Gedung Parlemen Hungaria di Budapest, Hungaria, Kamis (28/9).

REPUBLIKA.CO.ID, BUDAPEST --Indonesia berharap bisa meningkatkan kerja sama pendidikan dengan Hungaria. Wakil Ketua DPR RI Taufik Kurniawan mengatakan, bidang pendidikan Hungaria telah mendapatkan penghargaan Nobel maupun menyumbang inovasi dan dedikasi kepada dunia Internasional.

Bahkan sepanjang 1905-2002 terdapat enam ilmuwan asal Hungaria yang telah meraih penghargaan Nobel. Majunya pendidikan Hungaria, mendorong Indonesia untuk meningkatkan hubungan kerja sama bidang pendidikan antara kedua negara.

 

“Besar harapan kami, kerjasama Indonesia dan Hungaria di bidang pendidikan dapat terus meningkat,” kata dia, saat pertemuan dengan Wakil Ketua Majelis Nasional Hungaria Janos Latorçai di Gedung Parlemen Hungaria di Budapest, Hungaria, Kamis (28/9).

Taufik menambahkan, setelah krisis ekonomi global pada 2008, perekonomian Indonesia terhitung semakin membaik dengan pertumbuhan kumulatif sebesar 5,01 persen pada kuartal II tahun 2017. Kestabilan pertumbuhan ekonomi Indonesia harus dapat dijadikan momentum untuk meningkatkan kerjasama Indonesia dan Hungaria di bidang perdagangan.

 

“Kedua negara berpotensi besar untuk meningkatkan kerja sama ekonomi melalui Diplomasi Parlemen. Indonesia memiliki banyak potensi yang dapat digali oleh investor. Beberapa sektor tersebut meliputi sektor pariwisata dan energi terbarukan,” kata politiku F-PAN itu.

 

Apalagi, kata Taufik, Indonesia, Hungaria dan negara-negara maju dan berkembang lain telah menandatangani deklarasi komitmen pemanfaatan energi baru dan terbarukan pada di Bali Clean Energi Forum (BCEF) 2016. Pemanfaatan energi baru dan terbarukan ini merupakan hal yang tidak terelakkan lagi sebab terlalu bergantung pada energi fosil merupakan hal yang sangat beresiko.

 

“Sejak 2016 Indonesia telah berperan untuk meneliti, mengembangkan, mengedukasi, meningkatkan kapasitas pelaksanaan, hingga memfasilitasi investasi dalam pemanfaatan energi baru dan terbarukan. Indonesia memiliki potensi besar untuk mengembangkan energi baru dan terbarukan seperti tenaga matahari, angin, biomassa, gelombang laut, energi air, hingga panas bumi,” kata Taufik.

 

Taufik tak memungkiri dari beberapa pertemuan di forum internasional, eratnya hubungan antara Indonesia dengan Hungaria sudah tidak diragukan lagi. Hal itu pun terlihat dari visitasi turis Hungaria ke Indonesia telah meningkat setiap tahun, total turis Hungaria sebanyak 6.392 pada 2014 yang notabene meningkat dari total turis Hungaria sebanyak 6.006 pada 2013.

 

“Indonesia telah memberikan program bebas visa kepada Hungaria. Bahkan visitasi turis Hungaria sempat menjadi yang tertinggi se-Eropa sebesar 19 persen pada kuartal I tahun 2015,” kata Taufik.

 

Sementara itu, Wakil Ketua Majelis Nasional Hungaria Janos Latorçai mengatakan hubungan politik kedua negara sangat baik. Sebab, hubungan kerja sama politik sudah terjalin selama puluhan tahun.  “Ada dua kerja sama yang sangat penting antara kedua negara, yakni ekonomi dan pendidikan. Sejak tahun 2013, saya juga banyak menerima kunjungan rektor-rektor dari Indonesia. Saya memberikan andil agar hubungan kerja sama pendidikan lebih erat dan meningkat,” kata Janos.