Rabu 10 Jan 2018 18:27 WIB

Ini Salah Satu Faktor Pemicu Munculnya Kebiasaan Merokok

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Indira Rezkisari
Larangan merokok
Foto: EPA
Larangan merokok

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Meskipun hanya mencoba menghisap rokok untuk pertama kalinya, tapi aktivitas tersebut justru memicu orang untuk menjadi perokok aktif. Namun, kondisi tersebut tidak terjadi terhadap orang yang pertama kali mencoba rokok elektrik. Hal ini merupakan salah satu hasil penelitian yang dilakukan Unviversitas Queen Mary, London, Inggris.

Penelitian yang dimuat dalam jurnal Riset tentang Nikotin dan Tembakau itu bertujuan untuk mempelajari kebiasaan merokok dan penyebab munculnya kebiasaan tersebut pada remaja. Peneliti pun mengumpulkan data tentang pengalaman remaja terkait pemakaian rokok oleh remaja di berbagai negara, termasuk Inggris, Amerika Serikat, Kanada, Australia, dan Selandia Baru.

Penelitian ini pun mensurvei lebih dari 215 perokok di seluruh kawasan tersebut. Hasilnya, 60 persen responden mengaku pernah sekali mencoba menghisap rokok, 69 persen dari populasi tersebut mengungkapkan akhirnya menjadi perokok aktif dan memiliki kebiasaan merokok setiap hari.

''Ini menjadi pertama kalinya penelitian tentang kebiasaan merokok pada remaja, yang didasarkan pada data yang begitu banyak dan luas. Ternyata, kebiasaan merokok itu sudah terbentuk sejak orang pertama kali mencoba untuk merokok,'' kata ketua tim peneliti dari Universitas Queen Mary, Prof Peter Hajek, seperti dikutip The Independent, Rabu (10/1).

Lebih lanjut, Hajek menambahkan, dari penelitian tersebut, tingkat konversi dari orang yang pertama kali merokok menjadi perokok aktif dan memiliki kebiasaan merokok setiap hari begitu tinggi. ''Hasil ini akhirnya membantu kami untuk menerapkan pencegahan merokok pada remaja, terutama mencegah mereka untuk sekedar mencoba merokok,'' kata Hajek.

Hajek menambahkan, pada saat ini, memang ada penurunan ketertarikan remaja untuk menghisap rokok. Hanya sekitar 19 persen dari remaja berusia 11 hingga 15 tahun yang pernah menghisap rokok untuk pertama kalinya. ''Jadi kabar baiknya, kami berada di jalur yang tepat untuk mengurangi kebiasaan orang untuk merokok,'' tuturnya.

Kendati begitu, Hajek mengakui, penelitian ini belum bisa mencakup terkait kebiasaan menggunakan rokok elektrik pada remaja. Menurutnya, penelitian ini hanya menemukan orang yang mencoba rokok elektrik untuk pertama kalinya, cenderung tidak melanjutkan kebiasaan tersebut. Namun, ini bukanlah masalah yang utama.

''Cukup mengejutkan, sangat sedikit orang yang mencoba rokok elektrik pertama kali akhirnya mempertahankan kebiasaan tersebut. Justru orang yang tidak pernah merokok kemdian merokok untuk pertama kalinya, malah menjadi perokok. Namun, sepertinya nikotin bukan satu-satunya alasan terkait kebiasaan merokok tersebut,'' kata Hajek.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement