Ahad 07 Jan 2018 17:47 WIB

Cegah Stunting dengan Mengonsumsi Telur

Rep: reja irfa widodo / Red: Joko Sadewo
Anak-anak yang mengalami stunting cenderung bertubuh kecil
Foto: BBC
Anak-anak yang mengalami stunting cenderung bertubuh kecil

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Berdasarkan penelitian dari Universitas Cornell, Amerika Serikat, mengonsumsi telur membantu anak yang mengalami stunting.

Secara sederhana, Stunting merupakan kondisi kekurangan gizi kronis yang terjadi pada anak-anak. Stunting terjadi lantaran kurangnya asupan makan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi anak-anak dalam waktu lama. Kondisi stunting bisa terjadi saat anak-anak masih dalam kandungan, dan baru terlihat kala anak berusia dua tahun.

Stunting biasanya terjadi dengan terhambatnya pertumbuhan anak, termasuk tinggi dan berat badan anak. Selain itu, stunting juga dapat mempengaruhi perkembangan otak pada anak-anak, yang mengakibatkan terganggunya kemampuan mental dan proses kognitif anak. Berdasarkan penelitian terbaru, stunting ini ternyata bisa dicegah dengan secara rutin mengkonsumsi telur.

Berdasarkan penelitian dari Universitas Cornell, Amerika Serikat, mengkonsumsi telur dapat meningkatkan kadar nutrisi kolin dan DHA pada anak-anak secara signifikan. Paling tidak, anak-anak dianjurkan mengkonsumsi sebutir telur dalam sehari dalam enam bulan secara rutin. Pola konsumsi telur ini juga dianggap dapat membantu perkembangan otak pada anak-anak.

''Pola konsumsi ini juga membantu pertumbuhan dan mencegah stunting pada anak-anak. Sama seperti kacang-kacangan dan susu, telur didesain untuk mendukung asupan nutrisi pada masa-masa awal pertumbuhan dan perkembangan organisme, termasuk manusia. Karena itu, telur memiliki kandungan nutrisi yang padat,'' tutur salah satu tim peneliti, Lora Iannotti, seperti dikutip dari IBNTimes, Ahad (7/1).

Lora menjelaskan, telur memiliki berbagai kandungan nutrisi yang diperlukan anak-anak, seperti asam lemak esensial, protein, kolin, vitamin A dan B12, selenium, dan nutrisi-nutrisi lain. ''Nutrisi-nutrisi ini memiliki level lebih tinggi dan dapat disamakan dengan sumber protein hewani lainnya, dan lebih penting lagi, telur relatif lebih terjangkau dari sisi harga,'' kata Lola.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement