Ahad 07 Jan 2018 00:48 WIB

Jeruk Kalamansi Bisa Kurangi Lemak pada Wanita

Jeruk kalamansi.
Foto: Dok IPB
Jeruk kalamansi.

REPUBLIKA.CO.ID,BOGOR -- Jeruk Kalamansi (Citrus microcarpa) juga dikenal sebagai Limau kasturi (Malaysia), kuwquat (Philipina), merupakan spesies dari rutaceae. Buah yang berbentuk bulat kecil, berwarna kuning kehijauan ini memiliki ukuran diameter 4-5 sentimeter (cm), dan memiliki rasa asam dan tekstur berserat dan memiliki kemiripan rasa seperti jeruk nipis.

 

Komponen bioaktif jeruk kalamansi meliputi asam askorbat sebesar 40,20 mg/100ml, flavonoid 1,41 mg/100 ml, dan aktivitas antioksidan 777,0 mg/100 ml.

Buah jeruk memiliki bahan aktif yang penting bagi kesehatan seperti vitamin C, flavonoid, karotenoid, limonoid, dan mineral. Penelitian secara in vivo pada tikus yang diberi diet tinggi lemak dan tinggi kolesterol memberikan hasil terjadinya penurunan lipid setelah diberikan jeruk.

Hal tersebut dikarenakan flavonoid dalam buah jeruk memiliki kandungan antioksidan yang memiliki sifat antihipertensi dan antihiperkolesterolemia.

Sebanyak tiga orang peneliti dari Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia (Fema) Institut Pertanian Bogor (IPB) yaitu Budi Setiawan, Sutemy Surlitah dan Dodik Briawan melakukan penelitian terkait perbaikan profil lipid pada perempuan dewasa kelebihan berat badan setelah intervensi sari jeruk kalamansi (Citrus microcarpa).

“Flavonoid merupakan bahan antioksidan yang mampu menetralisir oksigen reaktif dan berkontribusi terhadap pencegahan penyakit kronis seperti kanker. Senyawa flavonoid dari buah jeruk, seperti hesperidin dan naringin dapat mengurangi kolesterol LDL dan trigliserida pada hewan dan manusia, dan dapat meningkatkan kolesterol HDL pada individu hiperkolesterolemia,” tutur Budi dalam rilis IPB yang diterima Republika.co.id, Jumat (5/1).

Ia menambahkan, percobaan ini melibatkan sebanyak 24 orang subjek yang diacak ke dalam dua perlakuan, yaitu perlakuan A (300 ml sari jeruk kalamansi 100 persen) dan perlakuan B (300 ml konsentrat sari jeruk kalamansi 50 persen).

“Sari jeruk kalamansi diberikan pada subjek sebanyak dua kali sehari (masing-masing 150 ml) selama 28 hari dan profil lipid dianalisis sebelum dan sesudah intervensi,” ujar Budi.

Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa terdapat penurunan yang signifikan pada Trigliserida (TG) plasma (-23,67 dan -2,33 mg/ dl), Low Density Lipoprotein (LDL-c) plasma (-30,58 dan 12,42 mg/dl), kolesterol total (TC) plasma (-23,50 dan 12,00 mg/dl) serta terdapat peningkatan signifikan pada High Density Lipoprotein (HDL-c) plasma (10,25±11,91 dan 0,33±8,57 mg/dl) setelah intervensi.

Namun sebaliknya pada perlakuan B tidak terdapat penurunan yang signifikan sebelum dan setelah intervensi pada profil lipid. Pemberian sari jeruk kalamansi dengan kadar 100 persen sebanyak 300 ml dapat memperbaiki profil lipid pada perempuan dewasa yang kelebihan berat badan.

Budi mengemukakan, komponen aktif yang diduga berperan kuat dalam perbaikan profil lipid dalam penelitian ini adalah vitamin C, flavonoid, dan kandungan polifenol buah jeruk kalamansi.

“Perlakuan A yang mengonsumsi 300 ml sari jeruk kalamansi berpengaruh secara signifikan pada penurunan TC, TG, LDL-c dan meningkatkan HDL-c pada perempuan dewasa yang kelebihan berat badan. Hal ini mengindikasikan bahwa intervensi sari jeruk kalamansi dapat memperbaiki profil lipid subjek,” ungkapnya,” paparnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement