Rabu 22 Nov 2017 08:58 WIB

Anak Sudah Telanjur Obesitas? Ini Cara Atasinya

Rep: Desy Susilawati/ Red: Indira Rezkisari
Dorong anak bergaya hidup aktif agar terhindar dari obesitas.
Foto: Republika/Musiron
Dorong anak bergaya hidup aktif agar terhindar dari obesitas.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ada beberapa cara yang dianjurkan untuk mengatasi obesitas pada anak. Dokter Klara Yuliarti SpA(K), staf pengajar dari FKUI, mengatakan salah satunya bisa dengan pengaturan makan.

Namun menurutnya lebih baik mencegah dibanding mengobati. Pencegahan dibagi menjadi pencegahan primer, sekunder dan tersier. Pencegahan primer dilakukan pada anak yang belum mengalami kegemukan, dengan cara menerapkan kebiassan makan sehat dan aktivitas sehat. Ada semacam aturan makan, yang harus dipatuhi yaitu mematuhi jadwal makan anak, hanya saat jam makan.

Anak obesitas umumnya disebabkan berlebihan minum susu atau kebanyakan makan. Makan sebaiknya tidak boleh lebih dari 30 menit, dan tidak ada makanan lain di antara waktu makan kecuali buah.

Penerapan nutrisi seimbang lebih diutamakan dan tidak ada teori diet apapun untuk anak. Teori seimbang terdiri dari karbohidrat 50 sampai 60 persen, protein 15 sampai 20 persen, dan lemak kurang dari 30 persen.

"Minuman untuk anak hanya air putih atau susu. Tidak boleh minuman kemasan dengan kandungan gula tinggi," tegas Klara.

Untuk anak yang sudah terlanjur obesitas, perlu dilakukan pencegahan agar tidak terjadi komplikasi. Caranya dengan memantau BMI secara rutin, dan mendeteksi deposit lemak sejak dini.

Deposit lemak sejak dini sebelum usia 6 tahun berkaitan dengan obesitas saat dewasa. Salah satu langkah penting dalam mencegah obesitas adalah mengurangi gula.  

WHO merekomendasikan asupan gula bebas pada anak maupun dewasa, kurang dari 10 persen total asupan kalori dalam sehari. Yang dimaksud gula bebas adalah monosakarida dan disakarida yang ditambahkan ke makanan dan minuman olahan, termasuk gula alami pada madu, sirup, jus buah, dan buah-buahan kaya kalori.

Konsumsi gula, dijelaskan Psikolog, Aurora Lumbantoruan, MPsi, Psi, ada hubungannya dengan faktor pendidikan dan sosial ekonomi pada keluarga. "Kurang pengetahuan tentang makanan sehat menyebabkan orangtua cenderung membeli makanan tinggi lemak dan murah," jelas Aurora.

Tidak semua anak berisiko obesitas. Anak yang kegemukan cenderung memiliki orang tua yang kegemukan. Menurutnya penanganan obesitas memiliki tingkat keberhasilan bila dilakukan sedini mungkin, dengan mengubah pola makan keluarga. Menangani obesitas melalui keluarga bisa dilakukan dengan mengubah pola makan dan gaya hidup orang tua.

Orang tua juga bisa mendorong anak melakukan aktivitas fisik. Selain itu berikan hadiah untuk perubahan positif. Hadiah bisa berupa aktivitas fisik di luar ruangan.

Anak-anak obesitas membutuhkan hubungan yang dekat dengan orang tua dan keluarga. Mereka juga perlu memiliki ketertarikan dan keterikatan dengan sekolah (perasaan diterima secara sosial). Selain itu, mereka juga perlu kejelasan dari orang tua akan batasan dan kedisiplinan serta keyakinan bahwa ia akan memiliki masa depan yang positif, produktif.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement