Selasa 21 Nov 2017 04:10 WIB

Sudah Vaksinasi Influenza Masih Batuk-Pilek? Ini Alasannya

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Winda Destiana Putri
Flu
Foto: abc news
Flu

REPUBLIKA.CO.ID, Penyakit influenza atau flu merupakan penyakit saluran napas akut yang disebabkan oleh infeksi virus influenza. Berbeda dengan batuk-pilek biasa (selesma), flu dapat menyebakan komplikasi yang serius hingga kematian.

Vaksinasi influenza merupakan solusi terbaik untuk mencegah terjadinya flu dan menghindari risiko komplikasi. Namun, sebagian orang merasa ragu dengan efektivitas vaksin infuenza karena mereka mengaku masih mengalami batuk dan pilek meski sudah vaksinasi.

Individu yang baru melakukan vaksinasi influenza memang masih bisa tertular virus influenza. Alasannya, vaksin influenza baru efektif memberikan perlindungan pada dua minggu hingga satu bulan setelah vaksinasi dilakukan.

"Jadi kalau orang baru disuntik besoknya kena flu, bukan berarti tidak bermanfaat, tapi belum terbentuk antibodinya," terang Ketua Satgas Imunisasi Dewasa PB PAPDI sekaligus Guru Besar FKUI Prof Dr dr Samsuridjal Djauzi SpPD-KAI FACP dalam diskusi kesehatan yang diselenggarakan IIF, di Jakarta.

Keluhan batuk-pilek juga tak hanya disebabkan oleh virus influenza. Ahli memperkirakan ada sekitar 100, bahkan 200, jenis virus yang dapat menyebabkan terjadinya keluhan batuk-pilek biasa atau selesma. Beberapa virus yang dapat menyebabkan selesma adalah virus parainfluenza, adenovirus, rhinovirus dan hMPV.

Vaksin influenza hanya bekerja untuk melindungi tubuh dari empat strain virus influenza. Keempat strain virus ini meliputi dua strain virus influenza A yaitu H3N2 dan H1N1 serta dua strain virus influenza B yaitu Victoria dan Yamagata. Individu yang sudah vaksinasi influenza masih mungkin mengalami batuk-pilek biasa yang disebabkan beragam virus peyebab selesma.

"Batuk-pilek bisa karena berbagai virus. Tapi yang terberat adalah influenza," ungkap Ketua Indonesia Influenza Foundation (IIF) Prof dr Cissy B Kartasasmita SpA(K) MSc PhD.

Berbeda dengan selesma yang cenderung ringan, flu dapat menyebabkan beragam komplikasi seperti radang paru (pneumonia), infeksi telinga otitis media akut, infeksi sinus, bronkitis hingga bronkiolitis. Flu juga dapat memperburuk kondisi penderita penyakit kronis seperti penyakit jantung koroner, penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), asma hingga diabetes mellitus.

Flu juga bisa berkembang menjadi penyakit yang mematikan. World Health Organization memperkirakan ada sekitar 500 ribu kasus kematian akibat influenza di dunia. Sebanyak 70 persen dari kasus kematian tersebut dialami oleh lansia.

Oleh karena itu, vaksinasi influenza penting untuk dilakukan. Vaksinasi influenza sebaiknya dilakukan satu kali setiap tahun karena virus influenza terus bermutasi. Efektivitas perlindungan dari vaksinasi influenza diketahui mencapai 90 persen pada orang dewasa sehat berusia di bawah 65 tahun.

"Enggak ada yang 100 persen. Tapi paling tidak dia enggak akan menderita penyakit yang berat, tidak akan komplikasi yang berat. (Gejala) lebih ringan kalau terkena infeksinya," jelas Cissy.

Vaksinasi influenza juga aman diberikan untuk anak hingga lansia. Vaksinasi influenza bisa diberikan sejak anak berusia di atas enam bulan. Vaksinasi influenza juga hanya memiliki risiko efek samping ringan seperti sakit atau bengkak pada bagian suntikan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement