Ahad 19 Nov 2017 15:32 WIB

Tren Ibu Memberi ASI di AS Meningkat

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Winda Destiana Putri
Ibu menyusui
Foto: momrising.org
Ibu menyusui

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Pilihan memberikan ASI atau susu formula amat tergantung pada ibu. Setelah sempat dianggap kuno, wanita-wanita AS mulai kembali memberi ASI kepada bayi mereka.

Akademi Pediatrik Amerika (APA) menyarankan agar ibu memberi ASI ekslusif selama enam bulan pertama usia bayi. Setelah itu, ibu bisa memberi ASI bersama makanan pendamping hingga usia bayi setidaknya setahun.

Masih sedikit wanita AS yang melihat ASI eksklusif sebagai usuran pokok. Meskipun menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), jumlah ibu yang mau memberi ASI di awal usia bayi meningkat menjadi 81 persen.

Berdasarkan rekam data CDC pada 2016, 52 persen wanita AS memberi AS selama enam bulan pertama usia bayi mereka dan 31 persen memberi ASI hingga bayi mereka berumur 12 bulan. Sementara para 2007, hanya 43 persen wanita yang memberi ASI selama enam bulan dan 22 persen selama 12 bulan.

Guru besar pediatrik, obstetrik, dan ginekologi University of Rochester School of Medicine di Rochester, New York, Ruth Lawrence, menyampaikan, tiap spesies memproduksi air susu yang spesifik bagi anak-anaknya. Hanya manusia yang memberi anak-anaknya susu dari spesies lain, sapi.

Meski ada saat di abad 20 di AS dimana memberi ASI dianggap kuno dan susu formula dalah cara moderen, namun 25 tahun belakangan ini wanita-wanita AS mulai kembali ke ASI. Persoalannya, wanita yang memberi ASI biasanya kurang punya pengalaman dari orang tuanya atau kurang didukung lingkungan.

Beberapa wanita mungkin tak punya ibu, saudari perempuan, atau teman dekat yang bisa memberi masukan tentang ASI. ''Itu sebabnya punya komunitas yang sevisi dan mendukung ASI akan amat penting bagi ibu yang baru memiliki bayi,'' kata Lawrenceseperti dikutip Live Science.

Saat mempertimbangkan memberi ASI ada beberapa faktor yang dipikirkan para ibu seperti manfaat kesehatan jangka panjang ibu dan bayi, faktor keuangan, kenyamanan memberi ASI, pekerjaan, dan dukungan keluarga.

''Saat memutuskan akan menyapih bayinya, seorang ibu harus menelaah apa yang terbaik untuk bayinya dan metode apa yang tepat untuk ibu,'' ungkap Lawrence yang juga memberi ASI kepada sembilan anaknya.

Menyapih adalah momen penting membangun ikatan ibu dan bayi. Para ahli kesehatan menilai ASI adalah yang terbaik baik ibu dan bayi. Namun di periode awal, ibu dan bayi mungkin kesulitan menemukan pola dan ritme yang tepat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement