Kamis 16 Nov 2017 06:01 WIB

Kapan Waktu Tepat Vaksinasi Influenza?

Rep: Adysha Citra R/ Red: Indira Rezkisari
Untuk membantu mendongkrak daya tahan tubuh vaksin flu bisa diberikan.
Foto: EPA
Untuk membantu mendongkrak daya tahan tubuh vaksin flu bisa diberikan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Vaksinasi influenza perlu dilakukan secara rutin demi mencegah dampak berbahaya dari infeksi virus influenza yang terus bermutasi. Tiap negara biasanya memiliki jadwal tersendiri untuk pemberian vaksin agar efeknya bekerja optimal.

Sebagai contoh, pemberian vaksin di Amerika Serikat dan Australia dilakukan sebelum memasuki musim dingin. Alasannya, sirkulasi virus di kedua negara tersebut mencapai puncaknya pada musim dingin.

"(Australia) musim dinginnya Juni, Juli, Agustus. Jadi pemberiannya sebelum itu. Kalau di Amerika, Oktober, November, Desember. Sehingga September mereka suntiknya," jelas Ketua Indonesia Influenza Foundation (IIF) Prof dr Cissy B Kartasasmita SpA(K) MSc PhD dalam diskusi kesehatan bersama IIF, di Jakarta.

Sedangkan di Indonesia, pemberian vaksin influenza tidak terikat dengan bulan atau musim tertentu. Masyarakat bisa mendapatkan vaksin influenza kapan saja karena secara epidemiologi, sirkulasi virus influenza di Indonesia selalu ada sepanjang tahun.

Vaksinasi influenza sebaiknya dilakukan secara rutin sebanyak satu kali setiap tahun karena strain virus influenza selalu bermutasi. Pemberian vaksin harus dilakukan pada bulan yang sama setiap tahunnya.

"Kalau kita memberikannya sudah bulah Juni, ya (tahun depannya) Juni lagi. Kalau November ya November lagi," tambah Cissy.

Vaksin influenza terbaru sudah hadir dalam bentuk vaksin quadrivalent dengan isi yang lebih lengkap. Vaksin ini dapat melindungi tbuh dari dua tipe virus influenza A dan dua tipe virus influenza B. Efektivitas vaksin influenza pada individu sehat di bawah 65 tahun mencapai 90 persen.

Vaksin influenza penting untuk mencegah terjadinya komplikasi berbahaya hingga kematian akibat infeksi virus influenza. Berbeda dengan batuk-pilek biasa, penyakit influenza dapat menyebabkan komplikasi sinusitis, bronkitis, bronkiolitis, pneumonia, croup hingga otitis media akut.

Pada ibu hamil, infeksi influenza juga berisiko menyebabkan bayi lahir dengan berat badan di bawah normal (BBLR). Pada penderita penyakit kronis seperti diabetes dan penyakit jantung, infeksi influenza juga dapat memicu kekambuhan.

Cissy juga mengatakan masyarakat tak perlu khawatir terkait keamanan vaksin influenza. Vaksin influenza aman digunakan dan hanya memiliki risiko efek samping yang ringan seperti bengkak atau sakit pada tempat suntikan. Efek samping demam bahkan sangat jarang terjadi.

"Harganya kurang lebih Rp 150 ribu untuk satu suntik. Tidak begitu mahal," kata Cissy.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement