Jumat 03 Nov 2017 18:17 WIB

Ini Definisi Kecanduan Gadget Menurut Sosiolog

Rep: Christiyaningsih/ Red: Friska Yolanda
Ponsel
Ponsel

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hadirnya beragam jenis gawai alias gadget di era digital seperti saat ini menyedot banyak perhatian dan waktu. Orang-orang disibukkan dengan aktivitas yang melibatkan gawai seperti membuka situs, membalas percakapan lewat aplikasi pesan, atau tenggelam dalam keasyikan media sosial.

Tidak bisa dipungkiri, bermain di media sosial merupakan salah satu bentuk pergaulan zaman sekarang. Namun, sehatkah jika kita terus menerus menatap layar gawai? 

Sosiolog bidang jejaring sosial Roby Muhamad menuturkan, saat ini banyak orang yang kecanduan bermain gawai. Penelitian menunjukkan, seseorang mengecek gawainya 300 sampai 500 kali dalam sehari. 

"Definisi kecanduan itu bukan terletak pada berapa kali ia mengecek gawai, akan tetapi bagaimana aktivitas dengan gawai itu memengaruhi aktivitasnya sehari-hari," ujar Roby saat berbincang dengan Republika.co.id, kemarin (2/11).

Seseorang dikatakan kecanduan jika aktivitasnya dengan gawai membuat ia meninggalkan waktu untuk kegiatan yang lebih penting seperti bekerja, mengurus keluarga, dan mengurus diri sendiri. "Jika kita tidak bisa membuka website atau chat lalu merasa ada yang hilang, itu yang bermasalah," lanjut pria yang juga menjadi dosen psikologi Universitas Indonesia ini.

Sampai sekarang, fenomena kecanduan ini masih diperdebatkan apakah layak dikategorikan sebagai patologi klinis. "Misalnya jika ditanya soal angka mengenai bagaimana bersosial media yang sehat, masih belum ada," ungkap pria berkacamata ini.

Bagi mereka yang merasa sudah pada tahap kecanduan, terutama kecanduan media sosial, Roby menyarankan untuk menjauhkan gawai demi 'menyembuhkan' kecanduan tersebut. Sekarang juga banyak terapis atau konsultan psikolog yang bisa membantu melepaskan diri dari kecanduan. "Tapi ini juga bukan hal mudah karena di sisi lain media sosial didesain dengan notifikasi untuk menarik perhatian kita," ungkapnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement