Jumat 03 Nov 2017 02:08 WIB

Garis Putih pada Dada Ayam Indikasikan Kolesterol Tinggi

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Karta Raharja Ucu
Daging ayam.
Foto: Flickr
Daging ayam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ayam potong telah lama dipasarkan sebagai alternatif daging merah selain sapi, kambing, domba, dan babi. Meski demikian, ada kasus di mana dada ayam potong yang dijual di toko atau supermarket ternyata memiliki kadar lemak tiga kali lebih banyak dari yang seharusnya.

Hal itu ternyata bisa dideteksi dari banyaknya garis putih membentuk jaringan yang bisa dilihat secara kasat mata pada daging yang dijual di pasaran. Garis-garis putih pada dada ayam muncul ketika peternak mengembangbiakkan ayam dengan sistem peternakan modern supaya lebih cepat besar dan lebih cepat panen.

Dilansir dari Mental Floss, Kamis (2/11), sebuah video tentang Compassion in World Farming mengungkap fakta tersebut. Sistem peternakan modern dengan berbagai teknik pakan, obat, dan vaksin pada ayam dalam kondisi terburuk mengganggu kualitas daging ayam. Kelebihan kolesterol dan lemak akhirnya disimpan dalam jaringan otot ayam yang jika mengalami gangguan akan muncul seperti garis-garis putih pada dagingnya setelah dikuliti.

1Kondisi ini bukan hanya kabar buruk bagi peternakan ayam. Pada 2013, ilmuwan dari University of Bologna, Italia melaporkan ayam dengan banyak garis putih di dagingnya mengandung lemak melebihi kadar normal sebesar 224 persen. Meski demikian, bukan berarti konsumen harus membuang daging ayam yang dimakan atau berpuasa tidak makan daging ayam selamanya. Ayam bagaimanapun memiliki kolesterol dan lemak jenuh lebih rendah dibanding daging merah.

Kondisi produk daging ayam dengan gangguan jaringan otot ini juga masih jarang terjadi. Pembeli yang ingin mengurangi lemak dari makanan mereka hanya perlu belajar melihat garis putih ini, sehingga mereka bisa menghindarinya saat berbelanja di supermarket.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement