Rabu 01 Nov 2017 11:14 WIB

Makanan Pedas Berpotensi Kurangi Risiko Serangan Jantung

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Yudha Manggala P Putra
Makanan pedas. Ilustrasi
Foto: Womensforum
Makanan pedas. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, CHONGQING -- Anda penyuka makanan pedas? Jika iya, Anda mungkin lebih berpotensi terhindar dari tekanan darah tinggi yang ujungnya dapat mengurangi risiko serangan jantung hingga stroke.

Berdasarkan studi dari Cina, itu bisa terjadi karena penyuka makanan pedas didapati cenderung lebih sedikit mengkonsumsi garam. Bumbu dapur dengan rasa asin itu merupakan salah satu penyebab hipertensi.

Menurut studi itu, ketika orang tidak mengonsumsi makanan pedas, asupan garam rata-rata sebanyak 13,4 gram setiap harinya. Tetapi saat orang memakan makanan pedas, asupan garam rata-rata mereka hanya 10,3 gram sehari.

Lebih rinci, tekanan darah sistolik (jumlah atas yang menunjukkan seberapabesar tekanan darah yang diberikan pada dinding arteri saat jantung berdetak) berjumlah 8mmHg (milimeter air raksa) lebih rendah untuk penyuka makanan pedas daripada individu dengan toleransi rendah pada rempah-rempah.

Tekanan darah diastolik (angka terbawah yang menunjukkanberapa banyak tekanan yang diberikan darah pada dinding arteri saat jantung dibawah denyut) adalah 5 mmHg lebih rendah untuk pecinta rempah-rempah.

"Studi kami menunjukkan bahwa rasa pedas merupakan cara penting untuk mengurangi asupan garam dan tekanan darah, tidak peduli jenis makanan dan jumlah makanannya," kata penulis studi senior Third Military Medical Universitydi Chongqing, Cina, Dr. Zhiming Zhu, dikutip Reuters, Rabu (1/11).

Zhu menyarankan orang untuk menikmati makanan pedas dalam kehidupan sehari-hari mereka. Namun, itu tidak direkomendasikan untuk orang dengan tingkat toleransi rendah terhadap cabai.

Untuk penelitian saat ini, peneliti ingin melihat apakah kesadaran tinggi akan rasa asin dalam makanan ini bisa diterjemahkan ke dalam asupan garam yang lebih rendah. Periset menggunakan teknik pencitraan untuk melihat dua wilayah otak, insula dan orbitofrontal.

Mereka menemukan daerah yang distimulasi oleh garam dan bumbu tumpang tindih sehingga bumbu meningkatkan aktivitas di daerah yang diaktifkan oleh garam. Aktivitas yang meningkat ini kemungkinan membuat orang lebih peka terhadap garam.

Meski begitu percobaan ini bukan dirancang untuk membuktikan menyukai makanan pedas secara langsung akan memiliki tekanan darah rendah. Sehingga butuh penelitian lebih lanjut untuk benar-benar memastikannya.

Peneliti juga masih bergantung pada survei untuk menentukan berapa banyak asupan garam yang dikonsumsi partisipan dan mereka belum dapat memverifikasi sendiri hal itu. Hasil studi ini pun didapat dari partisipian asal Cina dan mungkin saja hasilnya berbeda untuk kelompok ras atau etnis lainnya di dunia.

"Tidak mungkin mengatakan dari penelitian ini, jenis rempah apa yang paling bermanfaat atau berapa bumbu yang dibutuhkan untuk melihat efek menurunkan asupan garam. Tidak ada bumbu kunci yang diidentifikasi dalam penelitian ini. cara baik untuk memikirkannya adalah menambahkan sedikit bumbu yang mungkin bermanfaat," kata penulis tajuk rencana dan peneliti farmakologi Boston University School of Medicine, Richard Wainford.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement