Sabtu 28 Oct 2017 12:02 WIB

Nonton Film Horor, Cara Mudah Bakar Kalori Tubuh

Rep: Christiyaningsih/ Red: Dwi Murdaningsih
Film horor It.
Foto: Warner Bros Entertainment
Film horor It.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jantung yang berdebar kencang tatkala kita menonton film horor atau thriller rupanya bisa memberi efek positif bagi kesehatan. Siapa sangka efek ketakutan menyaksikan film seram ternyata mampu membakar kalori dan memperbaiki suasana hati.

Sebuah studi yang dilakukan pada 2012 oleh kelompok peneliti dari University of Westminster mencari tahu efek menonton film horor. Sebanyak 10 responden diminta menyaksikan 10 film horor yang berbeda. Peneliti kemudian mengukur detak jantung, asupan oksigen, dan pelepasan karbon dioksida di tubuh responden.

Hasilnya, film The Shining yang dibintangi Jack Nicholson pada era 1980-an menjadi film horor yang paling banyak membakar kalori penontonnya. Penonton film ini merasakan kengerian hingga membakar 184 kalori di tubuhnya. Jumlah ini setara dengan kalori yang dibakar dengan berjalan kaki selama 40 menit.

Di posisi kedua dan ketiga ditempati film Jaws dan The Exorcist. Masing-masing film mampu menciptakan kengerian hingga membakar 161 dan 158 kalori di tubuh. Richard McKenzie, penulis dalam studi ini menyebut film horor menstimulus rasa stres kepada penontonnya sehingga melenyapkan kalori.

Penelitian tersebut bisa dikatakan masih dalam skala kecil. Namun studi serupa yang dilakukan pada 2003 silam mendukung argumen ini. Studi pada 2003 yang sudah dimuat di jurnal Stress tersebut dilakukan oleh peneliti Coventry University, Inggris.

Menonton film horor disebut meningkatkan sirkulasi level penyakit dan meningkatkan kerja sel darah putih. Peneliti mengemukakan bahwa film seram meningkatkan respons tubuh untuk menghadapi kesulitan.

Margee Kerr, sosiolog dan peneliti soal ketakutan manusia mengungkapkan sedikit rasa takut bisa memperbaiki suasana hati. Sedikit rasa takut bisa didapat dengan menonton film horor atau mengunjungi wahana rumah hantu.

"Pengalaman merasakan ketakutan membawa efek berkurangnya rasa cemas, berkurangnya frustrasi, dan lebih bahagia," tutur penulis buku Scream: Chilling Adventures In the Science of Fear itu dikutip laman Travel and Leisure.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement