REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Penerapan sistem process analytical technology (PAT) bagi industri farmasi mampu mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Seperti hasil limbah selama proses produksi.
Coordinator, DBT COE of Biopharmaceutical Technology, Department of Chemical Engineering dari Indian Institute of Technology (IIT) New Delhi, Anurag S Rathore, mengatakan keuntungan penerapan PAT oleh pabrik obat, antara lain dapat meningkatkan keseragaman produk, mengurangi kebutuhan sampling, pengawasan proses kritikal, dampak riset dan penemuan yang positif, mengurangi waktu atau siklus pengembangan produk ke pasar.
"Paling penting dapat mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan pabrik lebih terjaga sesuai dengan regulasi ramah lingkungan serta mengurangi limbahnya," ujarnya berdasarkan siaran pers yang diterima Republika.co.id di Jakarta, Senin (16/10).
Menurutnya, penerapan PAT juga dapat mewujudkan proses produksi yang lebih bersih. "Penerapan PAT oleh pabrik obat dapat mewujudkan manufakturing bersih, yang akhirnya dapat menekan angka anti microbial resistance (kebal terhadap obat antibiotik)," katanya.
Profesor dari IIT Delhi itu juga menyatakan dalam anti microbial resistance (AMR), tantangan utama adalah pengelolaan infeksi yang tidak efisien dan tidak efektif karena kurangnya pengetahuan dan pendidikan. "Kendala lainnya soal pengaturan penggunaan antibiotik yang lemah, tingginya pengobatan sendiri, langkanya data resmi nasional mengenai resistensi antimicrobial dan proses manufaktur yang tidak terregulasi dan tidak bertanggung jawab," ungkapnya.
PAT merupakan sebuah kerangka kerja untuk proses dan pemantauan bahan mentah obat dengan menyesuaikan parameter proses untuk memastikan kualitas produk yang konsisten dan kualias farmasi yang inovatif.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
