Ahad 15 Oct 2017 08:01 WIB

Hiii...Jas Dokter Ternyata Bisa Sebarkan Penyakit Pasien

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Nur Aini
Dokter memeriksa pasien (ilustrasi).
Foto: Republika
Dokter memeriksa pasien (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,SAN DIEGO -- Sebuah studi menyebut jas lengan panjang dokter bisa jadi media kontaminasi virus atau patogen lain yang ditransmisikan kepada pasien.

Spesialis penyakit menular University Hospitals Case Medical Center, Cleveland Ohio, AS, Amrita John yang melakukan studi ini menjelaskan, jas dokter bisa menyebarkan patogen dari satu pasien ke pasien lain. Ia mendapati itu dari riset yang ia lakukan.

Riset itu melibatkan 34 tenaga medis yang mengenakan jas lengan panjang dan pendek. Mereka memeriksa manekin yang terinfeksi DNA virus mosaik tanaman kol. Virus mosaik kol ini sendiri tidak berbahaya bagi manusia.

''Namun, cara transmiri virus mosaik kol ini bisa sama dengan virus lain yang berbahaya bagi manusia seperti Clostridium difficile yang menyebabkan diare parah,'' ungkap John seperti dikutip Live Science, baru-baru ini.

Dalam riset itu, setelah 34 tenaga kesehatan memeriksa manekin terinveksi virus mosaik kol menggunakan sarung tangan, mereka mencuci tangan dan memakai sarung tangan baru sebelum memeriksa manekin lain. Lalu jas mereka disapu untuk mencari adakah jejak virus mosaik kol pada jas mereka menggunakan penanda DNA. Tiap partisipan melalui dua tes, satu menggunakan jas lengan pendek dan satu menggunakan jas lengan panjang.

Dari 68 simulasi, riset ini menemukan, 25 persen tenaga kesehatan yang memakai lengan panjang membawa virus mosaik kol pada lengan dan area pinggang jas mereka. Sementara hal itu tidak ditemukan pada tenaga kesehatan yang memakai jas lengan pendek.

Selain itu, lima persen tenaga kesehatan berjas lengan panjang mengontaminasi manekin bersih setelah mereka memeriksa manekin bervirus. Sementara tak satupun kontaminasi saat tenaga kesehatan memakai jas lengan pendek.

Dari riset itu, John merekomendasikan agar tenaga kesehatan memakai jas lengan pendek untuk mengurangi risiko kontaminasi. Rekomendasi ini sebenarnya dibuat dalam kebijakan di sejumlah tempat.

Namun, tidak semua bisa menerima. Terlebih, ada resistensi pula dari tenaga kesehatan yang meminta bukti lebih kuat. Meski begitu, studi ini diharapkan mengubah cara kerja para tenaga kesehatan untuk menggulung lengan baju mereka sebelum memeriksa pasien.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement