Senin 09 Oct 2017 22:33 WIB

Hujan Penyebab Utama DBD

Rep: Novita Intan/ Red: Winda Destiana Putri
Bocah korban Demam Berdarah Dengue (DBD) menjalani perawatan intensif di salah satu rumah sakit di Lhokseumawe, Provinsi Aceh, Selasa (6/9).
Foto: Antara/ Rahmad
Bocah korban Demam Berdarah Dengue (DBD) menjalani perawatan intensif di salah satu rumah sakit di Lhokseumawe, Provinsi Aceh, Selasa (6/9).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA - Penyakit deman berdarah dengue (DBD) mulai banyak dikeluhkan jika musim penghujan tiba. Pada musim hujan ini serangan demam berdarah akan semakin sering terjadi, sehingga dibutuhkan langkah untuk pencegahan.

Dr.dr. Leonard Nainggolan, SpPD mengatakan musim hujan membuat masyarakat harus lebih waspada terhadap kesehatan dengan menjaga kebersihan lingkungan.

"Meningkatnya curah hujan, banjir dan kelembaban menjadikan nyamuk dengan mudah berkembang dengan cepat karena telur mereka cepat menetas pada suhu panas," ujarnya di Hotel Kempinski, Jakarta, Senin (9/10).

Menurutnya, penyakit yang disebabkan Aedes Aegypti ini bisa memproduksi nyamuk berukuran kecil, yang membutuhkan lebih banyak darah dan meningkatkan jumlah individu yang terinfeksi.

Selain itu, ada beberapa faktor yang memengaruhi wabah penyakit ini, seperti urbanisasi yang tidak terencanakan dan perubahan lingkungan seperti perubahan iklim yang signifikan. Hal ini sangat berpengaruh terhadap transmisi penyakit ini.

Menurutnya, siklus penyakit yang ditularkan nyamuk rumit karena terus berubah interaksi antara patogen, serangga, dan manusia. Perubahan iklim membuat interaksi ini kurang dapat diprediksi sehingga memperbesar risiko penyakit.

"Penggunaan alat berbahan yang tidak dapat terurai seperti plastik dan produknya, cangkir kertas, ban-ban, hingga increased air travel bisa menyebabkan kita terkena demam berdarah," ungkapnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement