Selasa 26 Sep 2017 10:40 WIB

Makanan yang Harus Dikonsumsi Usai Melahirkan

Rep: Novita Intan/ Red: Esthi Maharani
Ilustrasi Melahirkan Normal
Foto: pixabay
Ilustrasi Melahirkan Normal

REPUBLIKA.CO.ID, Seorang ibu yang baru melahirkan perlu merawat kebutuhan makanan. Mengkonsumsi makanan bergizi sepanjang hari akan membantu meningkatkan energi Anda.

Ahli Nutrisi, Perusahaan Obat Himalaya, Poornima Shankar, dan Konsultan Diet, Nutrisi, dan Kesehatan Berbasis Bangalore, Sheela Krishnaswamy mengatakan ibu baru harus menghindari makan makanan yang banyak dibumbui. Setelah melahirkan, ibu menyusui membutuhkan protein 74 gram per hari disamping kebutuhan nutrisi harian lainnya.

Protein berkualitas baik dapat dikonsumsi dari daging tanpa lemak, ikan, telur. Selain itu untuk vegetarian bisa mengkonsumsi kacang-kacangan, biji-bijian, susu dan kacang-kacangan bersama dengan nasi, gandum, atau sereal lainnya. Kebutuhan kalsium pun meningkat sekitar 600 mg per hari dan produk susu seperti susu buttermilk, susu, keju, ragi, sayuran berdaun hijau gelap, kacang almond, kedelai, dan lain-lain dapat menjadi pilihan.

Ibu membutuhkan sekitar 500-600 kkal ekstra per hari saat menyusui bayinya karena energi diperlukan untuk memproduksi susu. Sumber energi tercepat dan terbaik adalah karbohidrat, yang membantu Anda menghasilkan susu untuk bayi Anda yang baru lahir. Pertahankan kadar gula darah dengan tidak mengkonsumsi kelebihan gula untuk mendapatkan energi.

Biji-bijian utuh seperti oatmeal, brown rice, barley bisa memberikan energi dengan serat tinggi dan membuat usus Anda sehat sekaligus mengurangi risiko penambahan berat badan. Sayuran dan buah tetap memiliki tempat penting dalam makanan pasca persalinan Anda. Mereka adalah sumber vitamin, mineral, dan fitonutrien yang penting bagi Anda dan bayi Anda. Pastikan Anda mengambil buah dan sayuran yang tidak terkontaminasi pestisida.

Mentega, bisa digunakan dalam jumlah kecil. Minyak nabati mengandung lemak tak jenuh yang membantu mengendalikan kadar kolesterol Anda daripada meningkatkannya, tidak seperti lemak jenuh.  Minyak zaitun dan minyak canola kaya akan lemak tak jenuh tunggal yang membantu tidak hanya mengurangi LDL (kolesterol jahat).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement