Selasa 07 Feb 2017 15:27 WIB

Konsumsi Lemak Jenuh Berlebih, Waspadai Penurunan Sensitivitas Insulin

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Winda Destiana Putri
Makan Pizza. Ilustrasi
Foto: Express.co.uk
Makan Pizza. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Apa dampak mengonsumsi burger keju ukuran besar dan beberapa potong pizza yang penuh lemak jenuh bagi tubuh? Para peneliti menyebutkan, porsi tertentu makanan cepat saji itu bisa mengganggu metabolisme.

Hal itu diungkap dalam penelitian yang telah diterbitkan di Journal of Clinical Investigation. Studi ilmiah tersebut melibatkan 14 peserta pria sehat yang ramping, berusia antara 20 sampai 40 tahun.

Mereka diminta mengonsumsi minuman berbahan minyak sawit rasa vanila. Porsi yang diasup mengandung lemak jenuh setara dengan delapan potong pizza pepperoni atau burger keju 110 gram plus kentang goreng ukuran besar.

Uji yang dilakukan pada tubuh peserta menunjukkan peningkatan drastis akumulasi lemak dan penurunan sensitivitas insulin yang mengatur gula darah. Konsumsi tadi juga menaikkan level trigliserida, jenis lemak yang dikaitkan dengan penyakit jantung dan liver.

Terjadi pula peningkatan level glukagon, hormon yang menyeimbangkan kadar gula darah agar tak terlalu rendah. Efek serupa juga didapati pada uji dengan tikus yang diberi asupan minyak sawit dalam porsi sama. "Implikasi praktis dari studi ini adalah bahwa efek konsumsi minyak sawit kemungkinan besar menyerupai efek dari konsumsi makanan yang kaya lemak jenuh," ujar pimpinan studi, Profesor Michael Roden dari Pusat Diabetes Jerman di Dusseldorf.

Roden mengatakan, makanan cepat saji dalam porsi kecil sudah cukup untuk menginduksi resistensi insulin sementara dan merusak metabolisme liver. Para ilmuwan berharap, masyarakat mampu membatasi asupan berlebihan asam lemak jenuh untuk menghindari resistensi insulin kronis dan penyakit perlemakan hati nonalkoholik (NAFLD), dilansir laman Express.co.uk.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement