Jumat 18 Aug 2017 09:10 WIB

Durasi Tidur Anak-Anak Berdampak pada Risiko Diabetes

Rep: reja irfa widodo/ Red: Esthi Maharani
Waktu tidur yang cukup berpengaruh pada kesehatan mental anak.
Foto: pixabay
Waktu tidur yang cukup berpengaruh pada kesehatan mental anak.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Durasi tidur anak-anak ternyata memiliki dampak terhadap resiko terkena penyakit diabetes melitus tipe dua kepada anak tersebut pada saat dewasa. Hal ini berdasarkan hasil studi yang dilakukan oleh sekelompok peneliti dari Universitas Saint George, London, Inggris.

Penelitian tersebut dilakukan terhadap 4.525 anak berusia 9 hingga 10 tahun dari berbagai latar belakang etnis di Inggris. Peneliti menganalisa berat badan, hasil uji darah, dan kuesioner terhadap anak-anak tersebut. Hasilnya, anak-anak yang memiliki jam tidur yang lebih lama memiliki berat badan rendah dan tingkat lemak yang rendah.

Sebaliknya, anak-anak yang memiliki durasi tidur yang kurang memiliki resiko lebih tinggi terkena penyakit diabetes tipe dua, termasuk memiliki tingkat gula darah yang tinggi dan resisten terhadap insulin, pada saat mereka dewasa. Departemen Kesehatan Inggris pun telah merekomendasikan, durasi tidur ideal untuk anak berusia 10 tahun sekitar 10 jam.

''Penemuan ini menunjukan meningkatkan durasi tidur anak-anak dapat menjadi pendekatan yang mudah untuk mengurangi tingkat lemak pada tubuh dan resiko terkena penyakit diabetes pada anak-anak. Keuntungan yang didapat dari durasi tidur yang cukup pada anak-anak juga dapat memberi implikasi positif pada kondisi kesehatan anak tersebut pada saat dewasa,'' tutur Professor Christopher G Owen, yang menjadi pimpinan dalam penelitian tersebut, seperti dikutip Science Daily, Selasa (16/8).

Penelitian yang berjudul ''Durasi Tidur dan Resiko Penyakit Diabetes'' ini juga menguatkan hasil penelitian sebelumnya, yang menunjukan adanya hubungan antara durasi tidur anak-anak yang lebih pendek dengan tingkat lemak di dalam tubuh. Penelitian ini juga dimuat Jurnal Akademik Pediatric. Kendati begitu, penelitian ini tidak menemukan hubungan antara durasi tidur dengan peningkatan resiko penyakit jantung, termasuk tekanan darah tinggi dan penyumbatan saluran darah.

Owen menambahkan, dengan meningkatkan waktu tidur anak-anak, paling tidak setengah jam setiap hari, maka dapat menurunkan indeks massa tubuh hingga 0,1 kg/meterpersegi dan mengurangi resistensi insulin sebesar 0,5 persen. ''Mengurangi dua aspek ini dapat memberikan implikasi jangka panjang, berupa mengurangi resiko terkena diabetes tipe dua pada saat anak-anak tersebut tumbuh dewasa,'' tutur Owen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement