Rabu 16 Aug 2017 01:18 WIB

Dislokasi Sendi Bahu? Segera Lakukan Tiga Hal Ini

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Esthi Maharani
Nyeri sendi. Ilustrasi
Foto: coolhealthtips.com
Nyeri sendi. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Dislokasi sendi bahu merupakan suatu kondisi di mana 'bonggol' tulang lengan atas bergeser dari tempatnya. Kondisi ini menyebabkan sensasi yang sangat sakit dan perlu mendapatkan penanganan medis yang tepat dan cepat.

"Dislokasi adalah salah satu emergency (butuh penanganan segera) dalam ortopedi," terang dokter spesialis ortopedi RS Pondok Indah Iman Widya Aminata saat ditemui dalam diskusi kesehatan bersama RS Pondok Indah, di Jakarta.

Ketika dislokasi sendi bahu terjadi, hal pertama yang bisa dilakukan adalah mengompres bagian bahu yang cedera dengan es. Suhu dingin dapat mengurangi sensasi nyeri yang timbul dari cedera.

Di samping itu, suhu dingin juga dapat mengurangi pembengkakan di area yang cedera. Saat cedera, sebagian pembuluh darah pecah dan menyebabkan plasma darah bocor ke jaringan sekitar pembuluh darah. Kondisi ini yang menyebabkan terjadinya pembengkakan.

"Kalau kita kasih es, by nature, pembuluh darah mengecil. Jadi bocornya lebih sedikit sehingga bengkaknya lebih berkurang," lanjut Iman.

Hal kedua yang harus dilakukan adalah tidak menarik paksa lengan agar 'bonggol' tulang lengan atas kembali ke tempat semula. Penanganan yang salah dan memaksa justru berisiko menyebabkan terjadinya patah tulang di bagian 'bonggol' lengan atas.

Selanjutnya, individu yang mengalami dislokasi sendi bahu harus segera dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis. Iman mengatakan, penundaan penanganan dislokasi sendi hanya akan membuat proses penanganan medisnya menjadi lebih sulit di kemudian hari.

"Jangan sampai sendi geser tidak diapa-apain. Yang seharusnya bisa selesai 10-15 menit (penanganan sederhana dengan dokter), bisa menjadi open surgery," jelas Iman.

Oleh karena itu, dislokasi sendi tidak boleh diremehkan atau hanya dianggap sebagai memar terkilir biasa. Penanganan yang keliru dan terlambat dapat merugikan kesehatan pasien yang bersangkutan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement