Kamis 10 Aug 2017 02:11 WIB

Ini Ciri-Ciri Orang Depresi di Instagram

Rep: Dwina Agustin/ Red: Agus Yulianto
Instagram. Ilustrasi
Foto: Dailymail
Instagram. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Unggahan di media sosial dapat mengatakan lebih banyak tentang seseorang daripada yang orang tersebut sadari. Bahkan, konsep tersebut terbentuk saat seorang membutuhkan bantuan.

Dalam sebuah makalah yang diterbitkan  jurnal EPJ Data Science, peneliti menemukan algoritma yang menandai beberapa tanda kunci pada posting Instagram. Meraka mampu mendiagnosis depresi secara lebih efektif daripada dokter.

Chris Danforth dari University of Vermont dan Andrew Reece dari Harvard University melihat, hampir 44 ribu foto Instagram yang diunggah 166 peserta studi, 71 di antaranya sebelumnya didiagnosis menderita depresi. Tim peneliti membangun sebuah alat yang menganalisis tulisan dan mengidentifikasi depresi melalui penanda yang ditentukan dalam penelitian sebelumnya, seperti kecenderungan orang yang depresi untuk memilih grayer, warna yang lebih gelap, dan untuk menunjukkan sedikit bukti aktivitas sosial.

Mereka menemukan unggahan orang-orang depresi sebelum dan sesudah diagnosis, cenderung memiliki nada biru, gelap, atau abu-abu daripada orang dengan kesehatan mental yang normal. Ternyata, orang yang depresi sebenarnya lebih cenderung mengunggah foto dengan wajah di dalamnya. Namun, ketika orang sehat memasang gambar dengan wajah, cenderung ada lebih banyak orang di foto-foto itu.

Depresi juga membuat orang cenderung tidak menggunakan filter di pos mereka. Dan saat mereka menggunakan filter, mereka cenderung memilih Inkwell, yang mengubah foto menjadi hitam dan putih, dibandingkan dengan orang sehat. Orang-orang tanpa depresi lebih memilih filter Valencia.

Ilmuwan menemukan alat yang mereka rancang dapat secara akurat mengidentifikasi peserta mana yang mengalami depresi dengan persentase akurat 70 persen. Sebuah tinjauan studi tentang diagnosa dokter mengenai depresi, menemukan jika mereka hanya mencapai angka 42 persen.

Cara tersebut merupakan salah satu dari beberapa eksperimen yang menjanjikan dengan menggunakan kecerdasan buatan. Alat tersebut dapat mendiagnosa kondisi kesehatan mental.

Sebuah perusahaan bernama NeuroLex Diagnostics sedang mengerjakan serangkaian alat AI yang dapat mengidentifikasi pola dan pola peringatan untuk mendiagnosis masalah termasuk depresi, skizofrenia, Alzheimer, dan Parkinson. Aplikasi Ginger.io mencari tanda-tanda depresi dan kecemasan dalam aktivitas smartphone, menempatkan pengguna dapat berhubungan dengan terapis saat mereka tidak pernah meninggalkan rumah atau berbicara dengan teman dalam waktu lama.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement