Jumat 28 Jul 2017 03:26 WIB

Kelainan Bibir Dapat Disebabkan Sejumlah Faktor

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Yudha Manggala P Putra
Operasi bibir sumbing.    (ilustrasi)
Foto: Republika/Edi Yusuf
Operasi bibir sumbing. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Kelainan bibir dan lelangit sumbing pada anak-anak masih menjadi masalah besar di Indonesia. Bibir dan lelangit sumbing merupakan sebuah kondisi bawaan yang menyebabkan ketidaksempurnaan pada struktur bibir atau bagian lelangit mulut.

Sumbing pada bibir dan lelangit merupakan kelainan bawaan lahir nomor empat tersering di dunia dan merupakan kelainan bawaan pada wajah yang kerap terjadi. Hal tersebut bisa disebabkan faktor lingkungan.

"Radiasi lingkungan atau kondisi air yang kurang bagus bisa menjadi pemicu kelainan tersebut," kata Spesialis Bedah Plastik Dokter Prasetyanugraheni Kreshanti di Jakarta, Kamis (27/7).

Dia menambahkan, konsumsi rokok dan alkohol hingga obat-obatan yang dikonsumsi selama hamil berisiko memaparkan kelainan tersebut pada janin. Kekurangan nutrisi seperti B6, B12, zink dan lain-lain pada janin juga berisiko menimbulkan kelainan.

Heni mengatakan, berdasarkan penelitian anak juga bisa terpapar kelainan tersebut dari faktor keturunan. Namun, dia melanjutkan, pengaruh gen tidak memerikan proporsi yang besar dari penyakit itu.

"Angka dari faktor keturunanan nggak sampai 90 persen, paling cuma 10 persen. Kalau 90 itu besar banget artinya anaknya sudah pasti sumbing kalau seperti itu orang juga sudah takut duluan," katanya.

Sementara Spesialis bedah plastik lainnya, Dokter Kristaninta Bangun mengatakan perawatan penderita sumbing lebih baik dilakukan sejak kecil. Ini lantaran semakin dewasa jarak rongga pada langit-langit mulut akan semakin lebar.

"Kalau semakin besar jaraknya maka dia akan semakin tegang dan hasil operasinya juga menjadi kurang baik dan gampang jebol juga," kata Kristaninta.

Sementara berdasarkan data Risekesdas 2013, insiden bibir sumbing terjadi pada dua disetiap 1000 kelahiran bayi. Kelainan bibir dan lelangit sumbing mayoritas diderita oleh anak laki-laki sementara kelainan sumbing yang hanya melibatkan lelangit mayoritas adalah anak perempuan.

Faktanya dari 1000 kelahiran hidup, anak yang menderita kelainan hanya sumbing lelangit sekitar 0.47 hingga 0.66 persen. Sedangkan anak yang menderita kelainan gabungan bibir dan lelangit sumbing sekitar 0.81 sampai 1.162 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement